Pages

August 19, 2015

[Jurnal] Enam Menuju Tujuh Tahun, Kawan



https://careeryenta.files.wordpress.com/2013/06/friend1.jpg
Kawan, ini sudah memasuki tahun keenam, dan nyaris memasuki tahun ketujuh, bukan?

Malam ini, kuputuskan untuk kembali memanggil memori-memori masa lampau, yang telah terkubur oleh waktu. Sudah lama sekali niat untuk menulis kisah ini, namun seringkali hal-hal sepele mengalahkannya. Semoga saja malam ini aku dapat menyelesaikannya dengan baik.

Siapa dia? Aku tidak ingin memperkenalkannya dengan jelas, karena kuyakin—kemungkinan besar dia akan ‘mencak-mencak’ kepadaku. Hahaha.

August 12, 2015

[Jurnal] Terima Kasih Atas 20 Tahun Hidupku



http://www.happybirthdaywishes-images.com/wp-content/uploads/2015/08/happy_birthday_Cake_Wallpaper.jpg
Selamat bertambah usia untuk kesekian kalinya, Fani.

Di tahun ini, genap sudah usiaku menginjak angka 20, melepas angka 1 yang dahulunya berada di depan, dan memasuki angka 2 di depannya.

Baiklah, aku akan membukanya dengan ‘alhamdulillah wa syukurillah’. Sang Kuasa masih memberikan kesempatan padaku untuk hidup di dunia ini. Ia tetap memberikan kesempatan untuk berbenah diri, mengintropeksi diri—termasuk memperbaiki kesalahan yang terjadi setahun lalu, atau beberapa tahun lalu. Rasa syukur akan usia ini, tidak menandingi apapun saat ini. Karena dengan hal ini, menunjukkan Allah masih memberi peluang untuk menjadi orang yang lebih baik. InsyaAllah, Amiin Ya Rabb.

Alhamdulillah atas kesehatan yang senantiasa Allah berikan kepadaku. Dengan nikmat inilah, setidaknya aku dapat berusaha untuk beribadah padaNya sebaik mungkin.

Alhamdulillah atas perasaan kasih dan sayang yang Allah limpahkan kepada ‘mereka’ untukku. Tiada kata paling indah untuk menggambarkan sosok mereka. Paling tidak dengan umur yang panjang ini, Allah masih memberikan kesempatan padaku untuk terus berjuang membuat mereka bahagia.

Alhamdulillah atas nikmat yang tak dapat terucap satu persatu. Karena Ia adalah pemberi nikmat tiada tara yang kadangkala terlupakan. Astagfirullah. Apapun yang Kau berikan padaku di hari ini, esok lusa, dan hari-hari berikutnya, merupakan sesuatu yang harus selalu kusyukuri.

Selanjutnya, ucapan syukur kembali terucap untukMu, Ya Rabb.

Terima kasih telah berada di sisiku, bahkan saat orang-orang tak mampu lagi mengerti akan keadaanku, Engkaulah yang kan memenuhi rongga-rongga pelipur lara ini.

Terima kasih telah memberikan kekuatan padaku untuk melewati ini semua. Karena aku tahu, tanpa Engkau aku tidak akan sampai pada posisi ini. Pertolongan Engkau lah yang membuatku berada di situasi yang lebih baik saat ini.

Terima kasih atas segala pintu maaf yang senantiasa kau berikan untukku. Aku menyakini Kau Maha Pengampun. Karena dengan begitu, hatiku jauh lebih tenang.

Terima kasih telah memberikan kasih dan sayangMu kepadaku sebagai hambaMu. Tidak ada yang kubutuhkan selain ridha dariMu. Apalah artiku tanpa ridha dariMu, Ya Rabb.

Terima kasih telah membuatku menjadi orang yang kuat, memberikan dorongan hingga aku berada di titik yang tadinya tak mampu kuraih.

Ya Rabb, terima kasih atas segala apapun yang kau berikan. Aku bersyukur Kau masih berada di sisiku.

Ya Rabb, di umur yang menginjak angka 2, jadikanlah diri ini menjadi orang-orang yang senantiasa di dekatMu, mencintaiMu sepenuh hidupku, dan menjadi manusia yang lebih berarti di mataMu. Karena aku percaya, bahwa Kau tidak pernah sia-sia menciptakan umatMu. Amiin Ya Rabb :’)

Selamat bertambah usia yang ke- 20, Fani.

Salam,
10 Agustus 2015

[Review] Eclair: Pagi Terakhir di Rusia #PriscaPrimasari

·        Judul : Éclair, Pagi Terakhir di Rusia
·        Pengarang : Prisca Primasari
·        Penerbit : Gagas Media
·        Tahun terbit : 2011
·        Tebal : 234 Halaman
·        Panjang buku  : 18, 5 cm

Éclair, Pagi Terakhir di Rusia, merupakan salah satu karya dari Prisca Primasari. Buku yang bertema kan tentang persahabatan ini memberikan suatu kesan tersendiri bagi pembaca. Pada novel ini, si pengarang menuliskan tentang persahabatan lima orang, yang bernama, Katya, Sergei, Lhiver, Kay dan Stepanych. Mereka berlima menjalin persahabatan semenjak meninggalnya ayah Katya yang mana merupakan orang paling dicari oleh Tsar Rusia (orang-orang keturunan kerajaan Rusia). Namun, persahabatan yang mereka jalin melonggar dikarnakan suatu peristiwa yang membuat masing-masing dari mereka harus berpisah seiring terputusnya hubungan komunikasi.

Lhiver memutuskan untuk pergi ke Indonesia sebagai native speaker untuk bahasa Prancis. Kay pergi bersama istrinya ke New York. Sedangkan Sergei, Katya, dan Stepanych tetap menetap di Rusia. Seiring berjalannya waktu dari tahun ke tahun, Katya dan Sergei yang telah menjalin hubungan kasih akhirnya berencana untuk menyatukan persahabatan mereka kembali. Hal ini dilakukan atas permintaan Stepanych yang akhirnya divonis mengidap kanker hati.

Di dalam novel ini, pengarang menjelaskan bagaimana watak setiap dari mereka. Seperti, Sergei yang memiliki jiwa yang bijaksana, arif, dan sabar. Diantara mereka berlima, Sergei lah yang dianggap paling dewasa dalam berpikir. Katya, gadis perawakan Indonesia- Rusia yang memiliki wajah yang sangat cantik. Sifatnya yang ambisius, dan melakukan segala hal sesuai dengan semestinya merupakan sifat dari seoarang Katya. Lhiver, dan Kay yang terlahir bersaudara ini memiliki sifat yang tidak jauh berbeda. Mereka sama-sama mencintai dunia seni. Sifat yang paling menonjol dari mereka berdua, mereka mampu menyimpan setiap masalah, dan mengubur masalah itu dengan mudahnya. Sedangkan Stepancyh, sabar dan tertutup. Sampai penyakit yang dideritanya mampu dia tutupi sedimikian bersihnya.

Pengarang menjelaskan latar yang beraneka ragam, seperti Rusia, Prancis, New York, dan Indonesia. Adanya latar yang berbeda-beda ini, melahirkan budaya yang dari setiap negara tersebut. Contohnya saja Indonesia, di dalam novel tersebut di jelaskan bagaimana keadaan di Indonesia. Cuaca yang panas, keramaian di setiap jalan, macet, dan beberapa kebiasaan orang Indonesia yang jelas di paparkan oleh si pengarang.

Novel ini memberikan beberapa amanat yang mampu dijadikan pelajaran bagi kehidupan kita sehari-hari. Amanat-amanat pada novel ini, dijelaskan secara tersirat oleh si pengarang. Sehingga, pembaca akan berpikir apa yang ingin disampaikan oleh si pengarang. Adapun amanat yang terdapat di dalam novel ini salah satunya adalah, bagaimana pun retak, dan hancurnya suatu persahabatan, jika ada satu dari mereka ingin mempersatukannya kembali maka hubungan yang tadinya melonggar, akan kembali kokoh semulanya.

Kemampuan pengarang dalam memaparkan plot/ alur dengan sangat baik merupakan salah satu kekuatan dari novel ini. Novel ini disusun, hingga menghasilkan satu kesatuan yang sangat padu. Novel ini memberikan beberapa ilmu tambahan bahasa. Seperti beberapa kosakata bahasa Rusia yang dijelaskan dengan baik. Sehingga, pembaca tidak kebingungan ketika membaca kata-kata yang bukan murni bahasa negara setempat. Konflik antara satu tokoh dengan tokoh yang lainnya sangat apik di paparkan oleh si pengarang. Jika anda membaca novel ini, mungkin anda tidak bisa berhenti di tengahnya. Novel ini mampu membuat pembacanya terus tertarik.

Namun, dalam novel ini juga memiliki kelemahan yang sebenarnya biasa bagi setiap pengarang. Pada novel ini, si pengarang kurang memberikan napas bagi pembaca. Pengarang terus memaparkan masalah-masalah yang menegangkan tanpa memberikan jeda bagi si pembaca. Pengarang kurang sempurna menyusun setiap bagian peristiwa dari novel tersebut. Sehingga, akan menimbulkan kebingungan bagi pembaca. Tetapi, walaupun memiliki kelemahan dari novel ini, novel ini masih memberikan daya tarik tersendiri oleh pembaca. Hal ini membuat kelemahan dari pengarang tertutupi, dan kurang jelas terlihat. 

[Review] I For You #Orizuka

Judul                : I for you: Cinta yang selalu menjagaku
Pengarang       : Orizuka
Penerbit           : Gagasmedia
Tahun terbit    : 2012
Cetakan            : Pertama 2012
                             Kelima 2013
Panjang            : 19 cm
Lebar               : 13 cm
Halaman          : 379 lembar
Harga               : Rp 47.000


“Jika hal yang paling sulit untuk kamu lakukan adalah mengucap ‘selamat tinggal’, saat itulah kamu tahu kamu sedang jatuh cinta”

Suatu hari dalam hidupku, kau dan aku bertemu. Masih jelas di ingatanku sosokmu yang memukauku. Lidahku jadi kelu, mulutku terkatup rapat karena malu. Setiap malam, bayanganmu menari-nari dalam benakku. Ada sejuta alasan mengapa aku begitu memujamu. Kau menyinari relung gelap hatiku. Kau satu-satunya orang yang ingin kurengkuh. Kau yang bertanggung jawab atas segala rindu. Kau adalah yang teristimewa bagiku. Tanda-tandanya sudah jelas : Aku menyukaimu. Tetapi, bagaimana caranya untuk mendekatimu? Kau begitu jauh, sulit kuraih dengan jari-jemariku. Dan semakin lama, aku mulai menyadari satu hal. Bahwa kau dan aku mungkin ditakdirkan tak bisa bisa bersatu. 

Begitulah kisah cinta yang cukup pelik antara Princessa Setiawan—Cessa—gadis bermata hazel yang jatuh cinta pada Surya—lelaki berkulit sawo matang, dan kutu buku. Kisah cinta yang berawal dari suatu kebencian dikarenakan perbedaan status antara mereka berdua. Cessa bak putri istana yang selalu didampingi Benji—pangeran  impian kaum hawa sangat membenci orang miskin. Sedangkan Surya—lelaki yang berhasil meraih beasiswa di sekolah ternama dengan notabene orang miskin sangat membenci orang kaya. 

Begitulah kisah mereka dimulai. Mereka membenci, namun diam-diam merasa saling membutuhkan. Cessa yang tadinya membenci Surya, perlahan mulai menerima keadaan status sosialnya. Hal ini berawal saat Surya menolong Cessa dari lemparan bola basket. Cessa menyadari sesuatu tumbuh di hatinya semenjak itu—sesuatu yang membuatnya bahagia. 

Kedekatan merekapun berlanjut, ditambah dengan kebiasaan Cessa mengikuti Surya ke perpustakaan. Mereka bercerita, berbagi tentang kehidupan. Sampai pada Cessa mengatakan bahwa ia menyukai Surya. Pernyataan yang membuat Surya tidak percaya bahwa bidadari bisa menyukainya. Akhirnya, Cessa pun berpacaran dengan Surya. Namun, kisah cinta yang mereka idamkan tidak selamanya berjalan mulus. Ditambah dengan sosok Benji yang selalu hadir di sisi Cessa karena suatu alasan. Hal yang paling menyakitkan bagi Surya adalah, ketika Cessa merasa kesakitan, atau terluka orang yang pertama dipanggilnya adalah Benji—bukan Surya pacarnya. 

Novel ini menyajikan tentang kehidupan masa remaja yang indah. Menggambarkan seseorang yang tidak normal ingin merasa normal dengan yang lainnya. Sosok yang rapuh, ingin terlihat sangat kuat dihadapan banyak orang. Novel ini memberikan banyak pelajaran bagi kita semua, bahwa orang yang tidak memiliki kemampuan yang cukup, masih ingin melakukan hal yang sama dengan orang lain. Tidak hanya itu,  di sini juga dijelaskan tentang status sosial yang sebenarnya tidak menjadi penghalang untuk meraih cita-cita. Ini terlihat ketika Surya mati-matian belajar untuk meraih beasiswa agar ia tetap bersekolah. 

Keunggulan dari novel ini terlihat dari alur yang disajikan oleh penulis. Setiap kata-kata yang dihadirkan seolah membuat pembaca tidak ingin melewatkan satu katapun. Selain itu, penulis juga menyajikan kalimat-kalimat yang bermakna, kalimat yang mudah dipahami, dan tidak terlalu banyak pendiskripsian cerita. 

Novel ini sangat  cocok untuk remaja yang menyukai cerita percintaan. Alur, dan cara penulis menyajikan cerita sangat cocok untuk remaja yang menyukai bacaan ringan. Jika kamu membaca novel ini nantinya, tentunya kamu tidak akan pernah bosan. Bahkan, ketika telah selesai membacanya, mungkin kamu ingin sekali lagi membacanya, dan lagi. Jadi, bisakah novel ini menjadi pertimbangan sebagai buku bacaan kamu?

Oke, selamat membaca !! 

 
***
Sedikit informasi kepada teman-teman sekalian. Novel I for you karya Orizuka ini adalah novel ke-15 dari 19 novelnya. Saya pribadi menyukai hampir semua novel yang kak Orizuka tulis. Beberapa novel-novelnya dari tahun 2005 telah banyak dicetak ulang. Jadi tidak ada salahnya teman-teman membacanya, dan mengomentari bagaimana novel kak Orizuka. Untuk mengetahui siapa kak Orizuka bisa kunjungi twitternya di @authorizuka  

Inilah novel-novel karya kak Orizuka dari tahun 2005 hingga sekarang 

Me and my prince charming, Summer Breeze, Duhh susahnya jatuh cinta, Miss J, High school paradise, Fight for love, Love United (High school paradise#2),The truth about forever, 17 years of love song, The shaman, FATE, Our story,After school club,Best friend forever (High school paradise#3),I for you, Infinitely yours, Oppa and I #1, Oppa and I #2, With you. 

Sebelumnya, telah diposting di sini

[Review] Noda Tak Kasatmata #AgnesJessica

Judul                 : Noda Tak Kasatmata

Pengarang       : Agnes Jessica

Penerbit           : Gramedia Pustaka Utama

Tahun terbit   : 2008

Cetakan            : Pertama 2008

Halaman           : 192 halaman
Novel Noda Tak Kasatmata adalah salah satu novel fiksi karya Agnes Jessica. Novel ini mengangkat kisah tentang penyelidikan seorang mahasiswi IKIP Jakarta akan peristiwa pembantaian anggota PKI tahun 1965. Sarah—itulah nama mahasiswi IKIP yang dengan keyakinan ingin menulis skripsinya mengenai seluk beluk pembantaian anggota PKI tahun 1965. Untuk itu, ia mendatangi Desa Karya yang terletak di daerah Jombang. Daerah itu akan ia jadikan sebagai tempat penelitiannya selama seminggu sekaligus atas rekomendasi dari dosen pembimbingnya—Bu Asih.
             
Selama seminggu di Jombang, sahabat Bu Asih yang bernama Pak Suprapto memberikan tempat menginap untuk Sarah. Ditambah lagi Pak Suprapto memiliki anak gadis bernama Lastri yang tentunya bisa membantu Sarah dalam penelitian. Sarah dengan senang hati menerima kebaikan Pak Suprapto dan keluarganya. Karena dengan begitu ia bisa lebih mudah melakukan penelitian. Namun, apa yang dipikirkannya tidak sesuai dengan kenyataan. Ketika di Jakarta ia membayangkan akan mudah mengorek informasi dari masyarakat setempat. Tetapi setiap Sarah menanyakan tentang pembantaian PKI, masyarakat bungkam. Hal itu seolah menandakan bahwa peristiwa yang telah terjadi belasan tahun hanya masa suram yang tak perlu diungkit.
            
Penelitiannya tetap berlanjut, walaupun hanya sedikit informasi yang ia dapat. Sasaran utama atas penelitiaannya adalah Surya—laki-laki berwatak keras yang ternyata adalah anak dari korban pembantaian peristiwa tersebut. Masa lalu yang suram membuatnya tidak bersikap baik pada Sarah. Surya yang berstatus sebagai tamatan D3 matematika terpaksa menjadi petani dan penjual bawang di pasar. Hal ini disebabkan karena ia bekas anak PKI. Masa suram dan dampak terhadap kehidupannya kini menjadikan ia tidak terbuka dengan orang-orang asing.
           
Namun, pertemuan- pertemuan yang tidak diduga dengan Sarah membuatnya mulai melunak. Ia mulai bersikap lebih baik kepada Sarah, bahkan membantu Sarah mendapatkan informasi dari Pakdenya. Hingga suatu malam, terjadilah sesuatu yang tidak pernah terpikir antara Surya dan Sarah. Suatu hal yang membuat Lastri yang ternyata calon istri Surya begitu marah pada Sarah.
            
Novel yang berhasil ditulis oleh Agnes Jessica ini benar-benar memberikan pelajaran kepada kita tentang sejarah Indonesia. Bukan hanya sekedar sejarah, namun dampak dari sejarah yang ditimbulkan. Dari novel ini sangat jelas digambarkan betapa menderitanya masyarakat-masyarakat tak bersalah akibat partai komunis tersebut. Sejarah yang terkadang hanya dijadikan kamuflase atas pergolakan politik negara membuat rakyat buta akan kebenaran yang sesungguhnya. Agnes Jessica yang tidak diragukan bagaimana terampilnya ia menulis, benar-benar sukses menceritakan sejarah yang mayoritas dari kita masih awam akan peristiwa itu.
            
Walaupun novel ini digolongkan sebagai novel dewasa, tetapi novel ini tidak menampilkan hal-hal yang dianggap orang tentang ‘dewasa’ itu sendiri. Novel ini dikatagorikan sebagai novel dewasa, mungkin karena kajiannya yang lebih berat dibanding novel-novel remaja lainnya. Novel ini seolah mengungkap sejarah dan asumsi yang selama ini dimakan mentah-mentah oleh masyarakat. Bagaimanapun cerita sejarahnya, setidaknya masyarakat bisa menilai apa yang sebenarnya terjadi dengan negara Indonesia sesungguhnya. Pro atau Kontra, tidak ada masalah karena itulah paham yang dianut masing-masing individu.

Sebelumnya, telah di posting di sini
 

[Review] Sepatu Kaca #AgnesJessica

Judul                : Sepatu Kaca
Pengarang        : Agnes Jessica
Penerbit            : Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit      : 2008
Cetakan           : Kedua 2008
Halaman           : 240 halaman
Penolope atau orang –orang memanggilnya Lolo. Kepulangannya ke Indonesia memberikan tanda tanya yang besar untuknya. Ia bersekolah di Sydney kurang lebih 3 tahun lamanya, dan hanya menunggu satu semester lagi untuk lulus, namun orangtuanya menyuruh pulang. Ketika ia tiba di Indonesia, dan menunggu berjam-jam untuk kedatangan orangtuanya, ia hanya menerima panggilan dari pusat informasi. Orangtuanya menitipkan sebuah amplop pada pegawai informasi, dan memberikan uang lima ratus ribu untuknya agar bisa bertahan hidup selama sebulan.

Tidak sampai disitu keheranannya pada kepulangannya. Ia menghampiri rumah nan megah miliknya dengan tatapan nanar. Ia harus menyaksikan rumahnya disegel oleh pemilik bank. Ditambah lagi ia harus bertemu dengan seorang pemuda untuk menagih hutang padanya sebesar 200 juta. Karena tidak memiliki uang, pemuda yang bernama King menjadikan Lolo jaminan. Lolo harus tinggal satu rumah dengan King, bahkan ketika tidur tangan Lolo diborgol oleh King.

Namun suatu ketika Lolo bisa melunasi semua hutang-hutang keluarganya atas bantuan Levin—mantan calon suaminya yang dengan rasa bersalah memberikan uang 200 juta pada Lolo. King marah, dan memaksa Lolo untuk mengembalikan uang tersebut. King sendiri yang akan melunasi semua hutang keluarga Lolo. King terpaksa masuk dalam tuntutan hidup ayahnya, dan mengorbankan orang yang dicintainya pada Levin, karena ia merasa tidak pantas di samping Lolo.

Dan pada akhirnya.. semua berubah... 

Novel ini memberikan pelajaran yang berharga untuk kita semua. Dengan novel ini kita mampu lebih memahami arti hidup yang sesungguhnya. Bagaimana arti sebuah persahabatan ketika sahabat harus menjadi “serigala berbulu domba”, bagaimana arti pengorbanan demi orang yang dicintai, bagaimana arti sebuah keluarga yang sangat menentukan prospek kita ke depannya, dan tentunya bagaimana arti kerja keras yang jujur tidak akan pernah kalah atas apapun. Sungguh luar biasa novel ini ditulis oleh Agnes Jessica. Amanat yang bisa ditemukan setiap bab, menjadikan pembaca lebih menikmati novel ini. Sebaiknya remaja-remaja masa kini harus membaca novel hasil garapan Agnes Jessica, agar bisa lebih mengerti apa arti hidup sesungguhnya ^ ^

Sebelumnya, sudah diposting di sini ^^

[Jurnal] 100 Kali Aku Bercerita Di sini



http://nwamotherlode.com/wp-content/uploads/2014/08/100-celebrate.jpg
Alhamdulillah Wa Syukurillah ^^

Waktu memang berjalan begitu cepat, hingga tak terasa bahwa tulisanku di blog ini telah mencapai postingan ke-100—yak, tepatnya tulisan inilah yang melengkapi angka 100 tersebut. Bukan hal yang istimewa bagi beberapa orang. Yaa, hal ini hanyalah tulisan, dan  banyak orang di luar sana yang sudah lebih dari 100 postingan menulis di blog mereka sendiri. Walaupun begitu, aku hanya ingin memberikan ucapan atas blog yang cukup lama menemaniku. Terbilang gila, karena blog ini hanyalah benda mati. Tetapi, tidak ada salahnya berterima kasih padanya, bukan? Setidaknya, dengan bantuannyalah aku tetap aktif menulis. Haha. 

http://www.anawalls.com/images/other/vintage-old-paper-pen-watch-writing-stamp-postcard.jpg

Apabila di ingat-ingat, aku sedikit tertawa. Aku tidak menyangka akan tetap mengaktifkan blog ini. Dahulunya, tidak pernah terlintas dalam benakku untuk membuat blog ini. Kalau tidak salah, niat awal hanya membuat email menggunakan gmail. Lalu, entah bagaimana intruksi tersebut mengarah pada keadaan ‘aku membuat blog’. Aku tidak mengingat pasti, kapan tepatnya blog ini dibuat—seingatku di tahun 2010. Karena kebingungan menggunakannya—maklum masih sedikit gaptek, aku membiarkannya begitu saja—tanpa menyentuhnya. Selain itu, aku juga bingung untuk apa aku membuatnya, dan apa yang akan aku posting di dalamnya.

Namun, di tahun 2011—awal mulaku memasuki dunia putih abu-abu, aku kembali membukanya. Padahal, sedikit pesimis untuk mengingat username dan passwordnya. Alhamdulillah, keberuntungan yang tak terduga. Blog itu masih bisa dibuka. Sejak itulah, aku kembali mem’preteli’ blog ini. Bahkan, tak jarang pula aku mempelajari bagaimana mengoperasikan blog di google—setidaknya cukup untuk menambah wawasanku dalam nge-blog. Nah, di tahun itu aku baru menyadari untuk apa blog ini kubuat. Perlahan, aku mulai merancang, dan membuat gambaran seperti apa postingan yang akan kubuat. Alhasil, ditahun itu aku memposting beberapa cerpen dan puisi yang lama bersembunyi di dalam komputer rumahku. Haha.

Semuanya terus berlanjut hingga di tahun-tahun berikutnya. Aku tetap memposting beberapa tulisanku di blog ini. Walaupun tidak teratur dan masih sedikit, setidaknya aku tetap mencoba untuk terus menulis, dan berbagi. Entahlah, aku tidak tahu mengapa hal ini terjadi. Namun, di tahun 2015 inilah puncaknya aku merasakan ‘candu’ akan menulis. Positifnya, aku menganggap ini adalah berita yang baik ^^ Percaya atau tidak, liburanku hampir 70% adalah berada di depan laptop atau novel yang harus kuselesaikan untuk membacanya. Yah, beginilah nasib yang tidak mempunyai tujuan untuk berlibur—suatu keadaan yang membuatnya demikian. Tetapi, aku menikmatinya.

https://psuchronicles.files.wordpress.com/2015/05/penpaper.jpg

Sekarang, seperti yang terlihat. Blog ini sedikit lebih rapi—dan menurutku ini jauh dan jauh lebih teratur dibandingkan saat mula-mula aku menggunakan blog ini. Alhamdulillah, aku berusaha untuk mengaturnya semampu yang kubisa. Kini, blog ini identik dengan black and white. Desain yang kugunakan adalah bercak-bercak hitam dan putih. Kenapa aku menggunakannya? Karena, terlihat menyenangkan olehku-_-. Padahal, sebelumnya desain backgroundnya adalah musim gugur—karena kala itu aku terobsesi dengan autumn akibat membaca novel ‘People Like Us—Yosephine Monica’. Yah, sesekali mencoba untuk membuat blog ini terlihat lebih fresh  dalam pandanganku ^^

Setelah 100 postingan yang kutulis, kini aku bertanya-tanya kenapa nama blog yang kugunakan ‘Duniaku’? Kenapa nama link yang kugunakan justru bukan namaku? – Http://rissamagrib.blogspot.com. Cukup lama aku bertanya-tanya, dan beberapa teman-temanku juga menanyakan hal itu. Jujur, nama itu kubuat saat pertama kali aku membuat blog. Entahlah, tiba-tiba saja ingin memberikan judul itu.

Kini, aku paham kenapa aku memberikan nama itu. Duniaku—karena di sinilah duniaku dengan pemikiran-pemikiran yang kadangkala tak tersampaikan dengan baik, atau terlalu sulit untuk diutarakan. Ini duniaku dengan tulisan-tulisanku. Jawaban yang kutemukan kurang lebih seperti itu. Pernah terlintas di benakku untuk mengubah namanya, tetapi entah mengapa tak kutemukan nama yang lebih baik dari ini, atau sekedar mengubah Duniaku dalam bentuk english. Hatiku berat untuk mengubahnya. Seolah-olah, aku menghilangkan kesan serta aura yang ada dari blog ini. Pada akhirnya, blog ini tetap bernama ‘Duniaku’ hingga saat ini ^^

Selanjutnya mengenai link atau website yang kugunakan. ‘www.rissamagrib.blogspot.com’. Aku juga bingung kenapa memilih itu. Sebelumnya, aku pernah mengubah namanya beberapa kali—yang aku tidak ingat apa saja. Beberapa tahun, setelah aku memutuskan aktif di blog ini lagi, aku memutuskan menggunakan nama itu. Pernah terlintas untuk mengubahnya, karena tidak ada keterkaitan dengan inisial yang biasa kugunakan, serta teman-temanku juga tak mengenalinya. Contohnya mengubah ke dalam bentuk nama asliku ‘RifaniMagrissa’ atau nama inisial yang biasa kugunakan ‘’faninifan’ – jangan tanya nama itu berasal dari mana -_-. Namun, sama seperti nama blogku. Aku seolah akan kehilangan kesan dan aura dari blog ini. Maka, kuputuskan untuk menggunakannya hingga saat ini. 


Tetapi, ‘rissamagrib’ tetap ada dalam namaku. Rissa—nama belakangku yang tidak pernah seorangpun memanggilku dengan panggilan itu—aku harap tidak akan pernah—terdengar mellow. Tetapi, baru-baru ini seorang penulis—favoritku—Nonier—memanggilku dengan sebutan Rissa haha. Magrib—nama itu berasal dari Magri—yang mana aku lahir setelah magrib dan sebelum isya—Magrissa. Aku sungguh menyukai nama yang diberikan oleh orangtuaku. Tidak salah, secara psikologis aku selalu menyukai suasana saat magrib ^^

Nah, akhir ceritanya adalah....
Terima kasih telah menemaniku selama ini di saat kondisi aneh yang kurasakan.
Terima kasih telah membantuku untuk terus menulis.
Dan, terima kasih telah membuatku candu untuk terus mengunjungimu.

Salam,
Pembuat dirimu,
Faninifan ^^