Pages

May 28, 2015

[Cerpen] Time #1


Ini terlalu indah. Aku tidak tahu kenapa, aku menyebut ini sesuatu yang indah Hari ini, aku menemukanmu kembali, dalam guyuran hujan nan sendu. Aku melihatmu lagi, setelah sekian lama, aku tak melihatmu. Apa yang kau lakukan selama ini? Hingga aku harus menahan semua rindu yang ada? Apa yang kau lakukan satu tahun terakhir ini? Hingga dadaku harus sesak, jantungku harus berdebar-debar kuat, menunggu hadirmu di sisi jalanan nan sepi? Astaga, apakah aku sebegitu menyedihkannya? Entahlah, aku tidak tahu, namun yang kurasakan, seperti itu. 
***

Aku melihatmu. Sendiri, tanpa seorangpun yang menemanimu dalam dinginnya hujan. Tidak ada teman. Kau hanya sendiri. Apa yang terjadi? Apa kau masih sama dengan yang dahulunya? Kau tengah menunggu bus, dan aku pun menunggu bus yang sama denganmu. Tetapi, aku berdiri jauh, sangat jauh di belakangmu. 

Sesekali, aku melihatmu menengadah ke atas, menyaksikan hujan yang turun semakin deras. Aku juga melihatmu mengeratkan jaket hitam yang kau kenakan. Tidak banyak yang berubah dari dirimu. Kau tetap sama. Wajahmu masih seteduh yang dulu. 

Saat bus datang, kau melangkah masuk, dan akupun melakukan hal yang sama. Sore itu, bus sangat penuh, semua orang berdesak-desakan. Aku melihatmu kesulitan mencari tempat yang nyaman untuk berdiri. Tanpa sengaja, aku berdiri bersisian denganmu. Aku melihatmu, dan kau juga melihat ke arahku. Satu detik, dua detik, tiga detik. Hanya tiga detik, tatapanku bertemu denganmu. Setelah itu, aku melihatmu menunduk. Aku juga memalingkan wajahku, salah tingkah, dan malu. 

Tiga detik. Hanya tiga detik mataku bertemu denganmu. Tetapi tiga detik itu, membuat perubahan suhu tubuhku. Wajahku memanas, tanganku gemetar hebat. Aku bahkan tak sanggup lagi melihat ke arahmu. 

Kau melangkah keluar bis, dan hal yang sama juga kulakukan. Hujan masih turun begitu deras. Aku melihatmu tetap berdiri di halte. Sepertinya kau tak berniat melanjutkan perjalananmu menuju rumah. Aku ingin menawarkan bantuan, tetapi aku terlalu takut. Aku takut, bantuan inilah yang akan merusak jalan ceritanya. 

Akhirnya, tindakan bodoh yang kulakukan adalah, menyembunyikan payung yang dipinjamkan teman di kampusku, dan berdiri di belakangmu, hingga hujan reda.

Hei, kau begitu menakutkannya untukku, hingga sekedar menegurmu saja aku tak sanggup. Betapa bodohnya aku.

***




May 22, 2015

[Wish List] Catatan Pendek untuk Cinta yang Panjang #Boy Candra

Judul : Catatan Pendek untuk Cinta yang Panjang
Pengarang : Boy Candra
Terbit : Januari 2015
Jumlah Halaman : 212 halaman
Penerbit : MediaKita
Sinopsis
Pada akhirnya, kamu hanya perlu mensyukuri apa pun yang kamu miliki hari ini. Walaupun yang kamu tunggu tak pernah datang. Walaupun yang kamu perjuangkan tak pernah sadar dengan apa yang kamu lakukan. Nikmati saja. Kelak, dia yang kamu cintai akan tahu, betapa kerasnya kamu memperjuangkannya.
- Boy Candra -

May 21, 2015

[Wish List] In a Blue Moon #Ilana Tan

Judul : In a Blue Moon
Penulis :  Ilana Tan
Terbit : April 2015
Jumlah Halaman : 320 halaman
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Sinopsis 
“Apakah kau masih membenciku?” “Aku heran kau merasa perlu bertanya.”

Lucas Ford pertama kali bertemu dengan Sophie Wilson di bulan Desember pada tahun terakhir SMA-nya. Gadis itu membencinya. Lucas kembali bertemu dengan Sophie di bulan Desember sepuluh tahun kemudian di kota New York. Gadis itu masih membencinya. Masalah utamanya bukan itu—oh, bukan!—melainkan kenyataan bahwa gadis yang membencinya itu kini ditetapkan sebagai tunangan Lucas oleh kakeknya yang suka ikut campur. Lucas mendekati Sophie bukan karena perintah kakeknya. Ia mendekati Sophie karena ingin mengubah pendapat Sophie tentang dirinya. Juga karena ia ingin Sophie menyukainya sebesar ia menyukai gadis itu. Dan, kadang-kadang—ini sangat jarang terjadi, tentu saja—kakeknya bisa mengambil keputusan yang sangat tepat.