Pages

August 28, 2016

[Bedah Buku] Not Scared of Test


Sepertinya tulisan ini akan terus berlanjut. Sebenarnya, saya ingin melakukan hal lain malam ini, tetapi entah karena apa saya menunda terlebih dahulu. Ah, bukan karena kemalasan yang menyerang, tetapi saya butuh penjernihan pikiran terlebih dahulu. Pagi tadi, saya telah bercerita tentang buku yang berjudul ‘Membangun Sekolah yang Dicintai Anak. Berhubung buku yang saya pinjam akan dikembalikan esok pagi, maka tulisan ini harus saya tuntaskan. Baiklah, mari kita kembali ke kisah selanjutnya. Sebelumnya, saya telah bercerita tentang betapa hal-hal sederhana lebih dihargai dan memiliki porsi yang jauh lebih baik. Cerita selanjutnya yaitu mengenai ‘Semua Bisa Cinta Olahraga’.

[Bedah Buku] 'Assembly' di Negeri Kangguru




Selamat pagi. Saya menulis lagi, menyempatkan diri sebisa mungkin untuk bercerita tentang hal-hal yang sederhana sekalipun. Padahal, apabila saya mengingat ‘Tugas Akhir’ yang senantiasa menunggu manis di belakang sana, saya akan bergidik ngeri. Ah, saya tau bahwa harus menyelesaikan ‘Proposal’ secepat mungkin. Namun, ada sesuatu yang menganggu saya sehingga sebelum menulis tentang ini, seolah-olah pencerahan itu belum datang.

Saya menyadari dua bulan belakangan ini, saya cenderung membaca buku yang berhubungan psikologi. Bagi saya, itu sebuah kemajuan karena tidak biasanya saya dapat menghabiskan waktu berlama-lama dengan buku non-fiksi. Saya mudah cepat bosan terhadap sesuatu yang tidak menarik, namun ketika ketertarikan itu berada di puncaknya, bahkan ‘Tugas Akhir’ seolah tertunda sementara.

August 24, 2016

[Wish List] With or Without You #Prisca Primasari

Judul: With or Without You
Pengarang: Prisca Primasari
Terbit: 11 Agustus 2016
Penerbit: Gagas Medi
Jumlah Halaman: 233 Halaman

Sinopsis
Apa jadinya jika Gris, pria pengkhayal dan pelupa itu, hidup tanpa Tulip yang penyabar dan teratur? Dahulu, hal itu tak pernah terlintas di benaknya. Mereka saling menyayangi dan seakan telah ditakdirkan untuk saling melengkapi. Namun, hidup selalu menyembunyikan sesuatu. Menjelang hari bahagia mereka, ketakutan diam-diam menyusup di hati Gris. Kecerobohannya mungkin akan membuat Tulip pergi dari hidupnya. Gris tak pernah membayangkan itu terjadi karena selama ini keinginannya tak banyak: hanya ingin membahagiakan Tulip dan tetap bersamanya. Namun, hidup selalu punya teka-teki. Apa jadinya cinta tanpa kebersamaan? Bagaimana jika itu yang terbaik yang ditawarkan hidup kepadamu? Keresahan menggelayuti hati Gris. Adakah kesempatan untuk mengubah akhir cerita menjadi seperti yang seharusnya? 

Catatan: Terkadang saya merasa senang ketika penulis dapat menghasilkan suatu karya lagi. Tetapi adakalanya saya diam-diam menyesalinya. Kenapa? Saya harus lebih rajin lagi untuk menabung. Selain novel Orizuka, karya-karya Kak Prisca juga ingin saya koleksi. Kapan awalnya? Sebenarnya tidak ada awal atau keinginan untuk mengoleksinya, tetapi 'ingin' saja membeli karyanya. Sejauh ini, novel terakhir yang saya baca yaitu French Pink dan setiap selesai membaca karyanya, bersyukurnya saya belum pernah merasa kecewa.

Apa yang menjadi daya tarik dari novel ini secara umum? Sekilas saya harus mengakui tampilan covernya. Setiap pembaca cenderung membeli sebuah buku berdasarkan cover, meskipun tampilan di depan tidak mewakili isi buku itu sendiri. Hanya sebagian orang dengan kecenderungan seperti itu, termasuk saya sendiri. Saat awal mula menyukai novel ketika SMP dulu, biasanya saya membeli novel karena covernya. Alhamdulillah seingat saya belum ada yang mengecewakan. Namun sejak SMA hingga sekarang, yang menjadi pertimbangan saya saat membeli novel adalah cover, review, dan rating. 

Selain itu, saya rasa cerita yang disajikan pada novel kali ini berbeda dengan novel-novel yang lain. Entahlah, walaupun belum membaca (dan masih proses nabung) saya hanya merasa yakin. Terutama nama-nama tokoh yang 'asing' di telinga kita. Setiap novel karya Kak Prisca yang saya baca, saya selalu suka 'nama tokoh' yang adakalanya susah disebut. 

Ah ya, satulagi yang saya suka dengan novel Kak Prisca, istilahnya penyajiannya 'lembut' seperti es krim (hoalah >.<). Saya tidak tahu, tetapi setiap selesai membaca karya Kak Prisca ada perasaan 'hangat' yang sulit dideskripsikan. Apalagi? Tidak ada. Penasaran? Saya pribadi iya. Jika ingin tau seperti apa kisahnya, silahkan mampir ke toko buku dan selamat membaca!

Tahun ini, sepertinya saya menggilas habis karya Kak Prisca.

Buy soon:

1. Love Theft 1

2. Love Theft 2

3. Purple Eyes

4. With or Without You

5. Love Theft 3 (soon)

Pertanyaan terbesar saya, berapakah kalkulasinya?

Selamat menabung!!

Saya hampir lupa, selamat menulis 'Tugas Akhir' (bagaimanapun, saya harus tetap membaca novel jika ingin tetap menggarap 'TA' dengan damai. Kenapa? Istilahnya, penghibur di kala lelah dan saat pikiran buntu^^)

August 21, 2016

[Jurnal] Mari Mengenal Goodreads


Selamat siang. Hari Minggu ini adalah kali terakhir bagi saya untuk menikmati libur semester, dan esok pagi rutinitas itu akan kembali lagi. Saya tidak tau ingin menulis apa, tetapi hasrat saya begitu kuat untuk bercerita. Kemarin malam, saya tiba-tiba betah berlama-lama untuk mengunjungi goodreads, entah kenapa kadangkala komunitas itu lebih menyenangkan dibandingkan membuka media sosial lainnya. Mungkin karena di dalamnya ditemukan setumpuk buku yang selalu menciptakan suasana ‘ngiler’. Ups, maaf. Hari ini saya ingin bercerita tentang goodreads. Kenapa saya ingin menceritakannya? Entahlah, sebagian ingin membujuk orang-orang yang membaca tulisan ini untuk bergabung di sana. Sebenarnya, saya ingin bercerita tentang ‘Ijak’ hari ini, namun karena server si ‘Ijak’ sedang eror, maka saya urungkan. Lain kali, saya akan berbagi informasi lagi.

August 17, 2016

[Review] Di Tanah Lada #ZiggyZ



Judul : Di Tanah Lada
Pengarang : Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie
Tahun terbit : Oktober 2015
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
Jumlah halaman : 244 halaman
Sinopsis 

Namanya Salva. Panggilannya Ava. Namun papanya memanggil dia Saliva atau ludah karena menganggapnya tidak berguna. Ava sekeluarga pindah ke Rusun Nero setelah Kakek Kia meninggal. Kakek Kia, ayahnya papa, pernah memberi Ava kamus sebagai hadiah ulang tahun yang ketiga. Sejak itu Ava menjadi anak yang pintar berbahasa Indonesia. Sayangnya, kebanyakan orang dewasa lebih menganggap penting anak yang pintar berbahasa inggris. Setelah pindah ke Rusun Nero, Ava bertemu dengan anak laki-laki bernama P. Iya, namanya hanya terdiri dari satu huruf P. Dari pertemuan itulah, petualangan Ava dan P bermula sampai pada akhir yang menakjubkan.

August 14, 2016

[Jurnal] Selamat Datang di Dunia Sunyi



Selamat datang di dunia sunyi.

Saya tidak menyebut tulisan ini adalah sebuah esai atau semacamnya, mungkin dapat disebut sebuah reka ulang apa yang terjadi sehari lalu. Saya tidak menduga akan bergabung di sebuah forum yang di dalamnya hadir orang-orang luar biasa, berkecimpung dengan dunia tulis. Perasaan ini sama ketika saya menemukan teman-teman di goodreads yang juga ‘maniak’ terhadap buku. Kurang lebih seperti itulah rasanya. Bayangkan tiba-tiba berada di sekitar orang-orang yang mencintai dunia tulis. Bagaimana rasanya? Ah, tentunya senang dan campur aduk, rasa-rasanya ingin meningkatkan kemampuan lebih besar lagi. Harapan saya, insyaAllah tempat itu akan menjadi keluarga baru bagi saya kelak. 

August 12, 2016

[Cerpen] Rabu Kelabu #5



“Ayah sedang memikirkan apa?” tanyaku dengan mata berbinar-binar. Dia hanya diam. Hari ini adalah kunjunganku yang kedua di minggu ini. Setelah menjadi pegawai tetap di toko buku tersebut, aku menerima waktu libur yang jelas. Hal ini menguntungkan bagiku, karena dapat menemui ayah sesering mungkin. Berbicara tentang kehidupanku, aku masih seperti setahun, dua tahun, ataupun tiga tahun lalu. Empat tahun berlalu begitu cepat dan aku baik-baik saja. Walaupun kadangkala setiap malam aku akan menangis sendiri di atas atap karena kerinduan yang tak tertahankan dengan ibu. Aku percaya bahwa semuanya akan baik-baik saja karena waktu akan mengobati setiap luka. Tetapi hingga saat ini, luka itu belum sepenuhnya sembuh. Jika mengingat kepergian ibu, serentetan memori akan kembali di benakku. Dan... semua itu menyakitkan.

[Jurnal] Dia Perpanjang Usiaku (Lagi)




Selamat bertambah usia, Fani. Ah, dua hari yang lalu bertambah sudah usia kau, Fani. Dan... kau tahu apa artinya? Ya, semakin kecil waktu yang tersisa untuk melakukan banyak hal, dan tanggung jawab yang semakin besar di depan mata. Tidak banyak yang ingin kusampaikan pada tulisan ini. Aku menulis, dengan tujuan ini adalah suatu kewajiban bagiku, ketika digit angka usia itu bertambah. Setidaknya, semua itu menjadi pengingat bagiku untuk tidak bermain-main lagi.