Pages

October 2, 2015

[Cerpen] Time #2


“Hai”  Sapaan itu tak pernah sekalipun terucap di mulutku. Lidahku kelu, dan keinginan itu hanya tersimpan dalam hatiku. Aku tidak tahu keberuntungan seperti apa yang datang padaku. Hari ini—untuk kedua kalinya, setelah bertahun-tahun aku tak melihatmu, aku bertemu denganmu. Masih dengan cerita yang sama, kau menaiki bus yang sama denganku.

Aku tersenyum. Sungguh senyum itu bukan sengaja kubuat, tetapi saraf sensorikku tiba-tiba merespon seperti itu. Aku melihatmu mengenakan baju kemeja biru muda, dengan rok hitam panjang, disertai kerudungmu yang terjulur rapi senada dengan warna kemejamu. Kau duduk di ujung dekat sopir bus berada. Pandanganmu lurus ke depan, tak sekalipun kau melihatku. Aku tidak tahu apa yang kau pikirkan, karena raut wajahmu begitu serius. Aku menghela napas, mengalihkan pandanganku darimu. Ada sesuatu yang mengusik di dadaku, hasrat ingin bertanya, dan berharap kau akan melihatku, walau hanya sekali.
Bus berhenti. Aku harus keluar, tetapi kakiku tertahan. Aku ingin melihatmu keluar. Kau berdiri dari bangkumu, berjalan ke arahku—tepatnya ke arah pintu bus. Walaupun begitu, kau tetap tak melihat ke arahku. Aku berjalan di belakangmu, melihat punggungmu yang semakin menjauh dariku. Apa aku terlihat gila? Entahlah, ini hanya hasrat yang belum tersampaikan selama bertahun-tahu. Lalu, aku menyerah untuk mengikutimu. Aku juga masih sedikit waras, karena kau berada di fakultas yang berbeda denganku.
###

No comments:

Post a Comment