Pages

June 16, 2018

[Review] Surat untuk Ruth #Bernard Batubara

Judul : Surat untuk Ruth
Pengarang : Bernard Batubara
Tahun terbit : 15 April 2014
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Jumlah halaman : 168 halaman
Sinopsis

Ubud, 6 Oktober 2012

Ruth,

Satu hal yang ingin kutanyakan kepadamu sejak lama, bagaimana mungkin kita saling jatuh cinta namun ditakdirkan untuk tidak bersama? Aku dan kamu tidak memaksa agar kebahagiaan berlangsung selama yang kita inginkan. Jika waktunya telah usai dan perpisahan ini harus terjadi, apa yang bisa kita lakukan? 

Masihkah ada waktu untuk kita bersama, Ruth?
***

June 13, 2018

[Bedah Buku] Menyederhanakan Ruang

(Alvar Aalto's studio in Helsinki)
Pada akhirnya saya menulis di sini. Bagi saya, di sini terasa lebih nyaman dibandingkan tempat lainnya. Entahlah, mungkin karena terbiasa berada di sini.

Kali ini, buku yang saya bahas adalah Teach Like Finland karangan Timothy D. Walker. Kenapa saya memilih membahas daripada mereview buku ini nantinya? Saya tidak yakin dapat selesai membacanya dalam waktu dekat. Saya memiliki kelemahan ketika membaca buku non-fiksi. 

Saya membeli buku ini awal November tahun lalu. Sudah hampir setengah tahun, namun progress saya dalam membacanya masih seperti siput. Waktu itu saya sudah sampai di halaman 40-an, tapi karena vakum membacanya beberapa waktu, saya membaca ulang dari awal. 

Malam ini saya berhasil mencapai halaman 36. Walaupun tersendat beberapa kali, akhirnya sampai pada topik 'menyederhanakan ruang'. Hal yang saya senangi dari buku ini adalah pembahasan tentang sekolah di Finlandia dijabarkan secara terstruktur dan terdapat penelitian yang relevan. Akibatnya saya sebagai pembaca tidak sekedar memperoleh informasi mengenai sekolah di Finlandia, namun didukung oleh argumen yang kuat.

June 10, 2018

[Jurnal] 'Anak-anaknya' Kak Prisca Primasari


Saya mulai tertarik untuk membaca novel sejak duduk di bangku kelas 1 SMP. Awalnya sebagai pengisi waktu luang, lalu lambat laun semua itu menjadi kebiasaan yang menyenangkan. Setiap hari saya menyisihkan uang untuk membeli buku. Saya membeli buku dari uang yang disisihkan setiap bulannya, karena saya memiliki tabungan tersendiri untuk membeli buku. 

Seiring waktu saya pun mulai mengenal karya-karya Kak Prisca. Saya tidak ingat kapan tepatnya mulai memasukkan novelnya dalam book wish list. Novel pertama Kak Prisca yang saya beli adalah Eclair: Pagi Terakhir di Rusia. Saya membeli buku ini bukan karena penulisnya, melainkan karena sampul buku yang terlihat menarik di mata saya. Alasan ke dua karena judulnya. Bagi saya, judul pun ikut dalam mengisyaratkan isi dari suatu buku. 

June 3, 2018

[Review] Lovely Heist #Prisca Primasari

Judul : Lovely Heist
Pengarang : Prisca Primasari
Tahun terbit : April 2018
Penerbit : Inari
Jumlah halaman : 432 halaman
Sinopsis

"Kalau satu-satunya cara untuk menyelamatkan Frea adalah dengan mencuri, saya akan melakukannya."

Padahal Liquor sedang berulang tahun, tetapi dia malah mendapat 'kado' yang sangat mengerikan. Kado yang mengancam nyawa Frea, gadis yang teramat dicintai Liquor dan akan segera dinikahi olehnya. Maka dimulailah misi Liquor untuk menyelamatkan Frea. Bersama Night yang sialnya juga mendapat 'kado' serupa. Liquor dan Frea bertolak ke Inggris demi misi tersebut. Di Stratford-upon-avon, Bibury, dan London, mereka menemui rangakaian kejadian yang gelap, manis, lucu, menegangkan, menyakitkan, serta berhadapan dengan masa lalu yang tak henti-hentinya menghantui Liquor. 

Berhasilkah mereka menyelesaikan misi itu?
***