Pages

January 29, 2018

[Jurnal] Ini Hidupmu, Lalu Bagaimana?


Mungkin sudah lama sekali saya tidak mempelajari sesuatu. Mungkin juga karena itu pulalah, saya menjadi orang yang lengah. Ada banyak sekali kesalahan dalam hidup yang umumnya terjadi ketika mengatakan kata ‘nanti’. Karena semua itu berarti ‘tidak akan pernah’. Saya sering menunda pekerjaan, seolah-olah merasa bahwa masih ada hari esok. Namun, esok hari siapa yang tahu? Entah akan bertemu dengan kehidupan atau justru kematian.

January 20, 2018

[Jurnal] PLK SMAN 3 Bukittinggi (SMANTITEL)


Barangkali, tulisan ini menjadi salah satu pengingat bahwa saya dan kawan-kawan dulu pernah di sekolah yang sama. Saya sudah berniat menulis tentang ini sejak kegiatan PLK dimulai. Namun, niat hanyalah sebatas niat yang tak terealisasikan dengan baik. Lalu, saya melihat daftar tulisan yang harus saya selesaikan. Nah, mungkin sudah waktunya saya harus bercerita tentang ini. Salah seorang di antara kami saat ini sedang gencar-gencarnya memposting foto saat dulu. Mungkin, dia sedang rindu dengan kita (haha), atau barangkali kita semua taragak basuo? Terakhir kali bertemu saat dua orang di antara kita mengenakan toga dan itupun dengan formasi yang tidak lengkap. Baiklah, mungkin kita semua membutuhkan waktu untuk jeda sejenak mengingat apa yang pernah terjadi dahulunya.

[Wish List] Reading Resolution 2018


Di awal tahun, saya banyak menemukan orang-orang membicarakan tentang resolusi. Sejujurnya saya tidak terlalu memikirkan tentang resolusi, karena apapun yang terjadi, kita tentu telah memiliki harapan-harapan hidup. Namun, belakangan saya berpikir bahwa resolusi sejatinya sama dengan target hidup. Oleh karena itu, saya berpikir untuk menuliskannya dengan tujuan dapat mengingat apa-apa saja yang seharusnya saya selesaikan. 

Saya memiliki kebiasaan yang kurang baik yaitu: menimbun buku. Jika beberapa orang akan memperoleh kesenangan saat berbelanja, maka bagi saya membeli buku adalah kesenangan tersendiri. Namun belakangan saya mulai menahan diri untuk membeli buku apabila singgah di toko buku. Alasannya karena sekarang bukan buku semata kebutuhan utama saya. Banyak hal yang harus saya penuhi terutama untuk diri sendiri. Hal itulah yang menyebabkan saya butuh prioritas buku-buku mana yang harus saya beli, sekaligus daftar buku yang harus saya baca. Harapannya, saya dapat menyelesaikan semua timbunan buku dan mengurangi pengeluaran untuk membeli buku (kecuali buku yang akan saya beli. Haha).

Ada beberapa buku yang baru-baru ini saya baca, namun terhenti di tengah jalan. Lalu saya membaca buku yang lain. Akibatnya banyak buku yang terhenti ditengah jalan ketika saya membaca. Tahun ini, salah satu target saya adalah: saya harus selesai membaca buku-buku tersebut, apapun yang terjadi! Walaupun tidak mungkin godaannya tentu banyak sekali, semisal buku-buku yang lebih menarik. wkwk.

January 14, 2018

[Wish List] Books Wish List 2018




Selamat malam. Tulisan ini hanya sebagai pengingat kepada saya, bahwa saya harus mengubah sedikit demi sedikit bacaan saya. Saya tidak tau, apakah ini karena kecintaan terhadap buku begitu besar, hingga yang selalu saya ceritakan adalah tentang buku. Bagi saya, buku adalah teman saat saya butuh waktu untuk diri saya sendiri. Ah, sepertinya saya mulai membicarakan hal-hal yang tak perlu.

Salah seorang kakak mulai mempengaruhi saya agar membeli buku-buku yang lebih bermanfaat. Bukan berarti buku-buku yang selama ini saya beli tidak bermanfaat. Hanya saja di sini maksudnya adalah buku yang dapat dijadikan investasi bertahun-tahun kemudian. Apa itu? Tentu saja sesuatu yang menyangkut tentang agamamu.

Saya membeli buku (novel) bukan semata sebagai bahan bacaan. Tapi karena melalui cerita-cerita fiksi tersebut banyak yang berubah dalam diri saya, baik cara berpikir, sudut pandang, ataupun pengetahuan-pengetahuan umum yang tidak saya temui selama ini. Saya membaca bukan karena buku tersebut penuh dengan drama—bukan. Tapi karena di setiap buku mengandung pemahaman yang saya terima dengan baik melalui tulisan. Jadi, karena itulah saya membaca dan membeli buku. Namun, di awal tahun ini saya mulai berpikir untuk membeli buku yang nantinya tidak menjadi sekedar pajangan. Saya ingin perlahan-lahan menguatkan hati membeli buku semacam itu, walaupun hingga sekarang godaannya masih terlalu kuat. Bismillah.

Saya berharap pada tahun ini dapat membeli semua buku itu. Saya harus menabung lagi dan menahan diri agar tak tergoda membeli di luar list ini. Semoga saja. Meskipun saya tidak sepenuhnya percaya akan terlaksana. Tapi saya menginginkan itu terwujud. Aamiin. Ada beberapa buku yang saya inginkan tahun ini, dan tentu saja harganya tidak begitu murah—mengingat harga buku semakin mahal setiap tahunnya.

January 13, 2018

[Review] Miss Peregrine's Home For Peculiar Children #Ransom Riggs


Pengarang : Ransom Riggs
Penerjemah : Tanti Lesmana
Tahun terbit : 2016
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
Jumlah halaman : 544 halaman

Sinopsis
Sebuah pulau misterius. Panti asuhan yang terbengkalai. Dan koleksi foto yang aneh bukan main. Semuanya menunggu ditemukan dalam kisah Miss Peregrine’s for Peculiar Children, novel unik yang menggabungkan fiksi dan fotografi menjadi pengalaman membaca yang mendebarkan.

Jacob Portman yang berumur 16 tahun baru saja kehilangan kakek kesayangannya. Dulu kakeknya suka bercerita sambil menunjukkan koleksi foto anak-anak aneh, dan Jacob mengira kakeknya hanya membual. Setelah kakeknya meninggal tidak wajar, Jacob mengikuti pesan terakhirnya dan pergi ke pulau terpencil di luar pantai Wales, untuk mencari rumah Miss Peregrine dan anak-anak aneh itu. Yang menjelajahi sisa kamar-kamar dan lorong-lorongnya, semakin jelas bahwa anak-anak ini sungguh-sungguh ada dan, ajaibnya, mereka masih hidup sampai sekarang, walaupun tampaknya mustahil. Dan ada sebabnya mereka mengasingkan diri di pulau terpencil itu.
***

January 3, 2018

[Jurnal] Kembali di Tahun 2017



Hari ke-3 di tahun 2018. Beberapa orang mengatakan ketika pergantian tahun, kau kembali terlahir. Ibarat buku baru, maka kau akan berada di lembaran awal sekali lagi. Saya senang ketika tahun berganti dan 365 hari telah berlalu. Namun, ada sesuatu yang membuat saya bersedih. Umur, tanggung jawab, dan waktu yang kita punya akan semakin singkat. Saya belum tau apa yang akan saya lakukan di tahun ini, namun satu hal yang jelas: saya ingin melanjutkan segala hal yang belum terselesaikan tahun lalu. Mungkin itulah sesuatu yang ingin saya kerjakan sekarang. Jika nanti di tengah jalan saya berubah pikiran, maka saya anggap itu adalah pilihan bagi hidup saya.