Pages

January 10, 2014

[Cerpen] You are My Sunshine

Chloe memasuki kafe yang biasa ia kunjungi. Ia melepaskan mantel coklatnya, dan berjalan lunglai menuju meja di sudut ruangan. Ia selalu duduk di sana, karena terdapat lilin berbau lavender yang ia sukai. Ia mendesah putus asa. Beberapa jam yang lalu, ia berdiri di ambang pintu kamar ibunya. Ia memandang tubuh yang terbaring beku di atas ranjang. Semua itu disebabkan oleh faery—peri dengan tubuh sebesar manusia. Hanya orang-orang tertentu yang dapat  melihat faery, karena mereka adalah makhluk tak kasatmata.

Seorang pelayan bertubuh tegap dengan rambut kemerahan mendatanginya. Perawakannya tidak seperti manusia pada umumnya. Chloe melihat bahwa ada pancaran layaknya matahari dari tubuh itu. Pikiran- pikiran aneh di benaknya segera terjawab ketika seorang  faery mengikuti laki-laki itu dari belakang. 

“Ada yang bisa saya bantu?” tanyanya ramah. Chloe menunjuk makanan yang terdapat di daftar menu tanpa melihat laki-laki itu. Perasaannya tidak enak. Ia meringis perih saat faery yang mengikuti laki-laki itu membelai pipinya. Tindakannya terhenti ketika laki- laki itu berdeham pelan. 

“Baik, mohon tunggu sebentar.” ucap laki-laki itu, dan pergi meninggalkannya.
***

“Apa kau sudah gila??” bisik Fredi saat berada di ruang ganti pada faery yang mengawalnya. 

“Aku sengaja melakukannya, dia adalah bagian dari kita. Dia dapat merasakan apa yang kulakukan padanya.” ujar faery itu.

“Walaupun begitu, kau harus bisa menahan diri. Kita tidak boleh sampai ketahuan di sini. Kau ingat?? Aku bertaruh nyawa untuk ini semua!” ucapnya masih menjaga frekuensi suaranya. 

“Aku punya firasat gadis itu mengetahui keberadaan liontin Petinggi Musim.” ucap faery itu lagi.

Liontin Petinggi Musim adalah nyawa bagi keseimbangan musim di dunia faery dan manusia. Walaupun semua faery memiliki liontin untuk nyawanya, tetapi Petinggi Musim dapat menciptakan musim dengan liontin itu. Jika liontin terlepas dari Petinggi Musim, tidak akan terjadi pergantian musim. Petinggi yang masih menggunakan liontin adalah Raja Musim Dingin. Akibatnya, tiga tahun terakhir ini dunia manusia dan faery mengalami musim dingin tiada henti. 

“Baiklah, kita akan mengikuti gadis itu.” ucapnya memutuskan.
***

Chloe membayar makanannya, dan melenggang meninggalkan kafe. Ia merapatkan mantel karena udara dingin semakin memenuhi tubuhnya. Sudah beberapa hari ini, ia mendapat kabar bahwa temperatur untuk satu minggu ke depan dapat mencapai enam derajat celcius.

Faery-faery! Awas kau!” rutuknya dalam hati. Ia membenci faery. Makhluk-makhluk bersayap itu menyebabkan ibunya membeku. Ia sadar, bahwa ia adalah bagian dari mereka. Ibunya adalah Ratu Musim Gugur di dunia faery, sedangkan ayahnya adalah manusia.

Ia menghela napas saat melihat empat orang faery berjalan mendekatinya. Ia tetap berjalan tanpa mempedulikan keberadaan mereka yang semakin dekat dengannya. Faery itu mencegat lengannya. Ia berusaha melepaskan, tetapi ia tak berdaya. Ia merasakan pergelangan tangannya mati rasa. Tangan faery itu menjalar ke seluruh persendian tubuhnya sampai pada lehernya, lalu mencekiknya kuat. Sekujur tubuhnya perlahan membeku, dan kuatnya cekikan faery menyebabkan ia tak mampu lagi merasakan apa-apa. Tubuhnya membeku. 
***

Fredi sengaja mengikuti gadis itu. Ia ingin tahu kaitan liontin Petinggi Musim dengan gadis yang diikutinya. Tiba-tiba langkahnya terhenti, ketika empat orang faeryfaery musim dingin berjalan mendekati gadis itu. Ia mundur, dan bersembunyi dibalik pohon bersama faery yang mengawalnya. Ia menyaksikan apa yang dilakukan faery terhadap gadis itu. Ia melangkah hendak menyelamatkan gadis itu, tetapi lengannya dicegat oleh faery pengawalnya.

“Jangan ceroboh! Kau tidak ingin ketahuan menyamar sebagai manusia kan? Ketahuan, berarti kau harus siap mati. Itu hukum faery!” ucapnya memperingati. Fredi kembali bersembunyi, dan melihat faery-faery itu terbang entah kemana.

“Tunggu, aku akan memastikan mereka benar-benar pergi.”

Setelah mendapat pertanda dari pengawalnya, Fredi berlari menggapai tubuh gadis itu dan memeluknya. Ia tahu, bahwa kekuatannya mampu mencairkan kebekuan tubuh gadis itu. Ia adalah anak dari Raja Musim Panas—faery musim panas.
***

Chloe membuka matanya perlahan, dan tak menyangka jika ia berada dalam pelukan laki-laki yang tidak dikenalnya. Ia merasa tubuhnya  menghangat. Ia menghirup bau bunga matahari dari tubuh laki- laki itu, dan mulai berpikir aneh lagi.

“Kau sudah sadar?” tanyanya sambil melepas pelukan pada Chloe. Ia terdiam beberapa saat, dan menyadari bahwa laki-laki itu adalah pelayan kafe yang dimasukinya. Tiba-tiba ia teringat tentang faery yang menyentuh pipinya.

“Apakah kau...” ucapannya menggantung saat laki-laki itu tiba-tiba memakaikan mantel yang ia kenakan pada Chloe.

“Sebaiknya aku antar kau pulang. Nanti kita bicarakan, bagaimana?” ucapnya. Chloe mengangguk, dan berjalan bersamanya menuju rumah. Fredi meraihnya tangannya, dan mengenggam tangannya.

“Kau kedinginan, biarkan aku melakukan ini.” ucapnya mempererat genggamannya.
***

 “Baiklah, kau harus menjelaskan semua ini kepadaku. Kenapa kau menyamar menjadi manusia? Bukankah hal itu terlarang?” Chloe bertanya lebih dahulu ketika berada di rumahnya.

“Apa salah seorang keluargamu petinggi faery?“ tanya Fredi to the point tanpa mempedulikan pertanyaan Chloe.

“Hah? Bagaimana... kau tahu? Kau mematai-mataiku? Kau juga tahu ibuku Ratu Musim Gugur?” jawab Chloe gugup. Chloe berdiri dari kursinya, dan mengisyaratkan agar laki-laki itu keluar dari rumahnya.

“Tunggu, Ratu Musim Gugur?” tanya Fredi tak menyangka. Ternyata ia berada di tempat yang benar. Tujuannya ke bumi adalah mencari keberadaan Ratu Musim Gugur. Saat Raja Musim Dingin mengambil liontin Petinggi Musim, Ratu Musim Gugur kembali ke tempatnya yaitu bumi. Ia telah menikah dengan manusia yang menyebabkan tempat kembalinya adalah dunia manusia, sedangkan petinggi yang lainnya tetap di dunia faery.

“Aku butuh ibumu. Aku tahu cara untuk membangunkannya.” ucapnya sungguh-sungguh.
***

Tiga bulan yang lalu...

“Aku akan mendapatkannya. Aku akan menguasai dunia.” ucap Raja Musim Dingin. Ia tersenyum licik pada tiga orang Petinggi Musim.

 “Kau penghianat!” teriak Raja Musim Panas.

Ketiga Petinggi Musim telah disandra oleh Raja Musim Dingin. Ia berniat menguasai dunia dengan kekuatannya. Ia berjalan mendekati Ratu Musim Gugur, dan membelai pipinya.

“Ternyata, kau masih secantik yang dulu. Sayang, aku tak mampu memilikimu.” ucapnya berpura-pura sedih.

“Diam kau! Apa tidak puas membunuh suamiku?” sergahnya marah.

“Oh tidak! Aku belum puas sebelum melihatmu hancur, termasuk putrimu.” ucapnya dengan tatapan tajam.

“Jangan pernah menyentuhnya!!” larangnya dengan berteriak.

“Siapa kau? Kau dan dua raja di sini, berada dalam cengkramanku. Apa yang bisa kau lakukan? Menyihirku? Hahaha, bahkan kau sendiri tak mampu bergerak. Sungguh, kau melukai hatiku.” ucapnya lagi.  

“Ah, sepertinya aku banyak bermain-main dengan kalian.” sambungnya. Ia berjalan mendekat, dan merenggut liontin permata dengan lambang daun di lehernya. Detik itu juga, sekujur tubuh Ratu Musim Gugur membeku dan menghilang dari tempat itu.

“Apa kau sudah gila!!!!” teriak Raja Musim Panas.

“Apa? Kau akan ikut mati.” ucapnya sekaligus merenggut liontin berlambang bunga matahari dan tulip.
***

“Kau hanya perlu berjalan di belakangku.” suruh Fredi. Mereka memulai pencarian liontin untuk menghidupkan petinggi-petinggi itu kembali.

“Apa kau yakin ada di sini?” tanyanya ragu. Chloe melihat dua gundukan es yang terletak berseberangan dengannya.

“Jejak perjalanan ibumu mengatakan liontin itu digantung di sini. Gundukan itu.. aku rasa adalah Raja Musim Panas dan Musim Semi. Tunggu.. apa kau melihatnya?” tanyanya. Fredi menunjuk ke arah kawah yang berada dibawah tempat itu.

“Astaga.. bagaimana bisa kita?” Tiga liontin itu tergantung di atas kawah kematian. Kawah kematian adalah tempat membunuh para penghianat faery. Tidak ada yang dapat selamat apabila jatuh ke sana. Fredi telah melangkah mantap, dan detik berikutnya ia telah berubah menjadi faery. Tetapi langkahnya terhalang dikarenakan kurang lebih dua puluh faery tiba-tiba menghadangnya.

“Chloe.. pergi dari sini!” teriaknya. Chloe panik, dan kesulitan untuk keluar. Ia ketakutan, karena banyak faery juga ikut menghadangnya. Faery-faery mendekat padanya, menyentuhnya. Ia tidak bisa melakukan apa-apa. Ia tidak memiliki kekuatan sedikitpun.

“Chloe.. lari! Jangan hiraukan mereka!” teriak Fredi lagi. Ia berusaha untuk melawan semua faery yang menghadangnya. Ia tidak berniat mengambil liontin itu sekarang, ia ingin berlari pada gadis itu. Namun, jumlah faery semakin banyak mengemung sisinya. Ia tetap melawan mereka semua, sambil melihat Chloe yang berlari menjauh dari tempat itu. Ada sedikit kelegaan baginya karena faery-faery tidak mengikutinya. Tetapi Raja Musim Dingin muncul tiba-tiba, dan melumpuhkan gadis itu dengan serangan salju raksasa. Gadis itu tak berdaya, dan kulitnya memutih layaknya mayat dengan darah segar keluar mulutnya.

“Chloe!!!” teriak Fredi. Tubuhnya tiba-tiba panas, dan membuat ia bertindak tanpa berpikir lagi. Amarahnya telah tiba dititik tertinggi. Ia hanya ingin mengejar gadis itu. Tidak seharusnya gadis itu berada di sini, bersamanya. Harusnya ia melarang gadis itu untuk datang ke sini. Ini salahnya.
***

Chloe menggandeng ibunya keluar rumah. Ia tersenyum melihat ibunya telah sadar. Fredi berhasil menggambil liontin Petinggi Musim, dan membunuh Raja Musim Dingin dengan memasukkannya ke dalam kawah kematian. Satu minggu yang lalu, ia pergi ke dunia faery bersama ibunya untuk menghadiri penobatan Raja Musim Dingin yang baru. Tetapi, ia takkan pernah berjumpa dengan Fredi—laki-laki yang memberikan nyawa untuknya.

Ia menghirup udara di musim semi pertama sejak tiga tahun terakhir ini. Ia kini merasakan tubuhnya berbau bunga matahari seperti Fredi. Ia memegang liontin itu, dan tersenyum lirih. Tubuhnya menghangat oleh liontin itu. Chloe merindukan faery itu—Fredi.         
***

 (Naskah Lomba Cerbul Kasfan adisi Desember 2013 )

No comments:

Post a Comment