Pages

January 1, 2017

[Jurnal] Memutar Waktu Hingga Chapter 365


Bismillah.

Saya tidak menyangka bahwa waktu sungguh singkat. Rasa-rasanya baru kemarin saya memulai perjalanan saya di tahun 2016. Ternyata, sekarang sudah memasuki awal tahun 2017. Sesungguhnya saya ingin sekali memutar ke belakang, melihat apa yang terjadi setahun silam. Namun, saya harus memanggil memori yang tertimbun cukup lama ini. Bagaimana perasaan saya setahun silam? Saya membukanya dengan baik, namun menutupnya dengan tidak terlalu baik. Apa yang terjadi? Ada banyak hal yang terjadi, dan di sini bukanlah wadah agar saya bercerita banyak hal. Meskipun blog ini adalah kepunyaan saya, tetapi saya masih memilah-milah apa yang seharusnya saya ceritakan dan apa yang seharusnya tidak saya ceritakan. Selain di sini, saya masih punya tempat untuk berbagi...

Saya harus mulai darimana?

Januari 2016 

Saya membuka perjalanan melalui #PIK2016. Saya ingin tertawa jika menyangkut hal ini. Sebenarnya saya masih memiliki hutang untuk diri saya sendiri tentang 'mereka-mereka' yang luar biasa. Bahkan ini sudah memasuki tahun 2017, hutang itupun belum saya bayar dengan tuntas. Ah, doakan saya dapat menulis tentang mereka kelak. Saya tidak dapat menuliskan banyak hal tentang mereka di sini, karena bagi saya terdapat ruang tersendiri untuk mereka. Terimakasih telah bertemu, telah bersusah-susah bersama, dan tertawa bersama. Saya bahagia berada di lingkaran orang-orang yang luar biasa ini. Pesan saya: SEMANGAT ADIK-ADIK #PIK2017!

Februari 2016 

Ketika menulis catatan perjalanan ini, saya butuh buku panduan untuk mengingat kembali. Anehnya, di buku ini tidak satupun saya menulis di bulan Februari. Ah, betapa mengerikannya intensitas menulis saya setahun silam.

Maret 2016--April 2016--Mei 2016--Juni 2016

Saya selalu memiliki masalah terhadap diri saya sendiri. Kelalaian yang cenderung menguasai sehingga terkesan waktu terbuang sia-sia. Intensitas kemalasan saya meningkat di tahun 2016. Awalnya saya menganggap semua itu adalah bagian kejenuhan, namun lama kelamaan menjadi bumerang yang menakutkan untuk saya. Saya rasa di bulan itu, perlahan kemalasan mendekati saya. Lalu bagaimana saya menyikapinya? Saya harus berbenah, menulis sepanjang mungkin segala kekurangan yang telah saya lakukan, lalu menuliskan dengan baik kewajiban yang semestinya saya penuhi. Saya percaya, jika tidak dimulai dari diri sendiri untuk berbenah, lalu siapa lagi yang akan mengusahakannya? Saya hanya memberikan waktu untuk diri saya sendiri, istilahnya rehat agar saya menjadi lebih baik. Hanya itu.

Juli 2016

Sesuatu kembali dengan cara yang tak terduga. Bagaimana rasanya, ketika perasaan kehilangan itu jelas adanya, lalu sewaktu-waktu kembali dengan tiba-tiba? Ini bukan tentang seseorang, bukan melainkan cerita benda mati yang menyimpan banyak kisah. Awalnya saya berpikir 'benda itu' takkan lagi berfungsi, menghapus segala memori di dalamnya, termasuk ingatan di benak saya. Namun dua tahun setelah dinyatakan tidak berfungsi dengan kata lain rusak, 'benda itu' terlihat sangat baik-baik saja. Bagaimana perasaan saya kala itu? Tertawa, tersenyum, dan perasaan datar yang tidak saya mengerti. Lalu, semua kembali seperti sediakala--ya seperti tidak terjadi apa-apa. Saya tidak menyesal, sekalipun tidak pernah terbersit untuk menyesali, karena dengan seperti ini saya merasa jauh dan jauh lebih baik. Saya menyadari bahwa dahulunya bukanlah keinginan saya, dan keinginan saya adalah dua tahun silam. 

Agustus 2016

Laa Taghdhab. Saya terlalu sering menahan sendiri, hingga tidak tau kapan semuanya usai dan berada di batas ambangnya. Terkadang saya memarahi diri sendiri, kenapa tidak dapat mengutarakan dengan lugas apa yang diinginkan dan memilih untuk menahan. Entahlah, terkadang menahan adalah bentuk perasaan agar orang lain tak merasa terbebani, karena semuanya harus diceritakan maka bagian mana lagi yang harus ditanggung sendiri? Bulan itu, saya menginjak 21 tahun. Saya tidak menyangka, usia saya telah menginjak angka dua puluhan. Ah, semakin singkat waktu yang saya miliki :')

September 2016--Oktober 2016--November 2016--Desember 2016

Empat bulan terakhir banyak hal yang bisa saya ceritakan. Saya tidak memerlukan buku panduan, karena semua yang terjadi insyaAllah masih segar di ingatan saya. Di satu sisi saya bahagia di tahun ini. Begitu banyak pembelajaran yang saya temui. Tahun ini, saya bertemu orang-orang baru. Bahkan beberapa memiliki sifat yang berbeda yang biasanya saya jumpai selingkungan kampus. Bukankah menyenangkan? Bagi saya ya, mempelajari dan mengenal orang-orang baru adalah salah satu bentuk kebahagiaan hidup. Alhamdulillah.

Tahun ini, saya belajar untuk menjadi kakak yang baik. Jangankan menjadi guru, menjadi seorang kakak yang baik saya masih harus belajar banyak. Saya bertemu lebih dari 50 orang dengan watak yang berbeda. Kadangkala saya harus menahan hati akibat tingkah laku mereka yang luar biasa. Walaupun begitu, saya senang telah mengenal mereka. Saya senang memberi apa yang bisa saya berikan kepada mereka. Harapan saya semua itu bermanfaat bagi mereka InsyaAllah :)

Selain itu, saya berterimakasih kepada 'seseorang' yang telah memberi kesempatan kepada saya untuk mengasah kemampuan saya. Jika hari itu dia tidak meminta saya, maka saya takkan bertemu dengan orang-orang hebat di luar sana. Saya belajar banyak, bagaimana memahami kondisi seseorang, belajar bagaimana tetap fresh meski kelelahan yang luar biasa. Terimakasih ilmu yang singkat itu sungguh berguna bagi saya. 

Pertengahan Desember secara tak terduga saya bertemu dengan orang-orang baru. Awalnya saya takut karena penerimaan yang belum tentu hadir begitu saja. Mereka memiliki sifat yang jauh-jauh berbeda dibandingkan keheningan yang ditemui di FMIPA :D. Namun, saya percaya bahwa seiringnya waktu, semuanya akan terbiasa. Saya percaya, yaa saya percaya.

Ah, berlanjut pada proses tugas akhir yang belum tuntas dengan baik. Sementara waktu, saya meninggalkan itu terlebih dahulu, karena suatu masalah. Positifnya, mungkin sudah waktunya untuk berhenti. Terkadang alam lebih mengerti dengan kondisi kita, kapan perasaan lelah, dan kapan perasaan bahagia itu ada. Walaupun terlihat baik-baik saja, namun alam lebih mengerti dan menyuruh untuk berhenti sebentar saja. Doakan saya agar tugas akhir ini selesai secepatnya. Amiin Ya Allah :) Saya mencoba untuk berusaha semampunya, dan ujungnya saya serahkan kepadaNya.

Ada banyak hal yang ingin saya ceritakan di sini. Tetapi sekali lagi, tidak semua harus diceritakan di sini. Ada momen-momen tertentu yang justru hanya saya sendiri yang akan menyimpannya. Jika semuanya telah diketahui, lalu mana lagi yang dapat diceritakan kelak? Jadi, saya memilih menyimpan, dan mengeluarkan di waktu yang tepat.

Pesan saya, waktu yang kita miliki semakin sempit, bahkan takkan ada lagi waktu untuk melakukan banyak hal dengan harapan untuk tertawa. Semuanya telah fokus pada tujuan masing-masing. Jangan salahkan siapapun, karena alamlah yang menghukumnya demikian. Jangan salahkan keadaan, karena semuanya berhak untuk melanjutkan hidup yang diinginkan. Dan jangan pula salahkan waktu, karena mungkin telah tiba masanya. Tidak ada yang salah, juga tidak ada yang benar. Jika selalu mencari pembenaran diri, maka semuanya takkan pernah usai. Jangan salahkan siapapun lagi, atau mencari pembenaran siapa yang salah, karena pada hakikatnya jika kita sibuk mencari yang salah, lalu kebenaran itu seperti apa adanya? Saya tidak berharap banyak, namun pembelajaranlah yang saya harapkan. Belajar untuk mengerti. Belajar untuk memahami, dan belajar menyalahkan diri sendiri. Jika kita selalu menganggap diri adalah benar, maka kapan kita merasa orang lain justru terluka?

Apakah semuanya akan baik-baik saja? Saya tidak tau, sungguh. Saya juga manusia. Maka, biarkanlah, lakukanlah segalanya, karena saya hanya berada di posisi yang seharusnya. Ah, sudah saatnya untuk menutup cerita. 

Kata kuncinya: Perpisahan.

2017

Saya memulainya dengan baik, dan harapan saya bisa memaksimalkan segalanya di tahun ini. Amiin Ya Allah. Baiklah selamat datang di tahun 2017, saya harus melanjutkan langkah, karena kisah kembali dimulai di tahun ini. Ya tentu saja, akan banyak kisah di tahun ini, InsyaAllah. Mari menulis kisah, Fani!

Salam
Mendung di Awal Tahun 2017 ^^

No comments:

Post a Comment