Pengarang : Rainbow Rowell
Penerjemah : Prisca Primasari
Tahun terbit : April 2016
Penerbit : Fantasious
Jumlah halaman : 602 halaman
Sinopsis
“Aku jatuh cinta seperti ketika kau jatuh tertidur. Perlahan-lahan
lalu terjadi begitu saja.
Park pikir hal yang menyenangkan yang bisa dilakukannya di dalam bus
sekoolah adalah mendengarkan The Smiths lewat headphonenya atau membaca X-men. Sampai
ketika anak baru itu naik ke bus. Rambut gadis itu gila-gilaan, merah terang
dan sangat keriting. Dia berpakaian seolah dia ingin orang-orang melihatnya. Kemeja
pria kotak-kotak, dengan setengah lusin kalung aneh di leher, dan syal-syal
yang digelangkan di tangan.
Anak asia aneh. Eleanor cukup yakin anak itu orang Asia. Meskipun begitu,
sulit memastikan Asia mana tempatnya. Mata anak itu berwarna hijau. Dan
kulitnya bagaikan warna sinar matahari yang menembus lelehan madu.
***
Buku
ketiga yang saya baca di tahun ini. Rasanya rutinitas saya dalam membaca
sedikit berkurang kali ini. Buktinya sekarang telah memasuki bulan ke-empat dan
saya hanya menyelesaikan tiga buku. Baiklah, Eleanor & Park merupakan salah
satu buku yang masuk daftar list yang ingin saya beli. Tanpa terduga buku ini
muncul di Ijak. Saya menggunakan kesempatan ini untuk mengirit pengeluaran (Haha^^).
Awal tahun saya meminjam buku ini hingga berulang kali, dan tadi siang baru
selesai.
Saya
membaca beberapa review tentang buku ini. Beberapa menulis kesan yang baik dan
beberapa justru sebaliknya. Alasan saya membaca buku ini, karena recommended. Hingga sekarang saya belum
menemukan artikel yang tepat, apakah usia mempengaruhi jenis bacaan seseorang?
Haha.
Eleanor
& Park bercerita tentang romansa remaja. Eleanor dengan segala keanehan
yang dimilikinya—yang mengharuskan seseorang harus melihatnya. Begitu juga Park—dia
tidak aneh, namun wajah Asia yang dimilikinya membuatnya berbeda. Awal cerita
mereka tidak saling mengenal dan nyaris saling membenci. Namun semuanya berubah
ketika Park meminjamkan Eleanor komik miliknya. Mereka saling berbagi dan tanpa
disadari kenyamanan mulai hadir. Park menganggap perasaan itu hanyalah sebatas
pertemanan, tapi ternyata tidak demikian. Park mulai mencampuri kehidupan
Eleanor. Dia tidak suka ketika seseorang mem-bullynya, menulis hal-hal menjijikkan di buku Eleanor, dan apapun
yang menyakiti Eleanor. Hingga akhirnya Park menyerah dengan perasaannya dan
mengutarakan pada Eleanor. Bagi Eleanor: Bagaimana
rasanya dicintai seseorang? Bagaimana rasanya menjadi istimewa untuk seseorang?
Dan dicintai itu membuat seseorang menjadi kuat.
“Karena orang-orang
ingin mengingat bagaimana rasanya menjadi muda? Dan jatuh cinta? –halaman
75.
Buku
ini tidak hanya bercerita tentang romansa Eleanor dan Park. Saya melihat betapa
rumit hidup yang dijalani oleh Eleanor. Dia memiliki masalah dengan keluarganya—ayah
tirinya (yang dapat membunuhnya kapanpun), penampilannya, dan pergaulannya di
sekolah. Saya merasa kasihan dengan Eleanor, karena seharusnya dia menikmati
masa mudanya dengan nyaman.
Hingga
halaman terakhir dari buku ini, saya baru memahami bahwa inti dari cerita
Eleanor dan Park adalah tentang hubungan mereka. Terlalu banyak masalah yang
mendominasi kisah mereka. Alhasil berulang kali pula mereka ragu dengan
perasaan masing-masing. Hingga saya berpikir: apakah mereka benar-benar merasa bahagia, atau sekedar perasaan yang
bersifat sementara?
Tahukah
bagaimana akhir dari buku ini?
Sebenarnya
kita tidak pernah merasa benar-benar memiliki sesuatu. Karena suatu waktu semuanya
akan kembali pada tempatnya.
Banyak
orang yang datang, lalu memutuskan untuk pergi. Banyak orang yang datang, lalu
memutuskan untuk tinggal. Ada pula orang yang tidak pernah datang atau pergi,
namun memutuskan untuk diam di tempatnya. Dan begitulah, karena semua orang
memiliki alasan untuk melakukannya. Lalu, bagaimana?
Saya
selesai dengan buku ini dan hanya sanggup memberikan 3/5 bintang. Saya sudah
lama sekali tidak menulis. Akibatnya sulit menyusun kata dengan baik.
|
No comments:
Post a Comment