Pages

April 14, 2018

[Review] Eleanor & Park #Rainbow Rowell

Pengarang : Rainbow Rowell
Penerjemah : Prisca Primasari
Tahun terbit : April 2016
Penerbit : Fantasious
Jumlah halaman : 602 halaman
Sinopsis
“Aku jatuh cinta seperti ketika kau jatuh tertidur. Perlahan-lahan lalu terjadi begitu saja.

Park pikir hal yang menyenangkan yang bisa dilakukannya di dalam bus sekoolah adalah mendengarkan The Smiths lewat headphonenya atau membaca X-men. Sampai ketika anak baru itu naik ke bus. Rambut gadis itu gila-gilaan, merah terang dan sangat keriting. Dia berpakaian seolah dia ingin orang-orang melihatnya. Kemeja pria kotak-kotak, dengan setengah lusin kalung aneh di leher, dan syal-syal yang digelangkan di tangan.

Anak asia aneh. Eleanor cukup yakin anak itu orang Asia. Meskipun begitu, sulit memastikan Asia mana tempatnya. Mata anak itu berwarna hijau. Dan kulitnya bagaikan warna sinar matahari yang menembus lelehan madu.
***

Buku ketiga yang saya baca di tahun ini. Rasanya rutinitas saya dalam membaca sedikit berkurang kali ini. Buktinya sekarang telah memasuki bulan ke-empat dan saya hanya menyelesaikan tiga buku. Baiklah, Eleanor & Park merupakan salah satu buku yang masuk daftar list yang ingin saya beli. Tanpa terduga buku ini muncul di Ijak. Saya menggunakan kesempatan ini untuk mengirit pengeluaran (Haha^^). Awal tahun saya meminjam buku ini hingga berulang kali, dan tadi siang baru selesai.

Saya membaca beberapa review tentang buku ini. Beberapa menulis kesan yang baik dan beberapa justru sebaliknya. Alasan saya membaca buku ini, karena recommended. Hingga sekarang saya belum menemukan artikel yang tepat, apakah usia mempengaruhi jenis bacaan seseorang? Haha.

Eleanor & Park bercerita tentang romansa remaja. Eleanor dengan segala keanehan yang dimilikinya—yang mengharuskan seseorang harus melihatnya. Begitu juga Park—dia tidak aneh, namun wajah Asia yang dimilikinya membuatnya berbeda. Awal cerita mereka tidak saling mengenal dan nyaris saling membenci. Namun semuanya berubah ketika Park meminjamkan Eleanor komik miliknya. Mereka saling berbagi dan tanpa disadari kenyamanan mulai hadir. Park menganggap perasaan itu hanyalah sebatas pertemanan, tapi ternyata tidak demikian. Park mulai mencampuri kehidupan Eleanor. Dia tidak suka ketika seseorang mem-bullynya, menulis hal-hal menjijikkan di buku Eleanor, dan apapun yang menyakiti Eleanor. Hingga akhirnya Park menyerah dengan perasaannya dan mengutarakan pada Eleanor. Bagi Eleanor: Bagaimana rasanya dicintai seseorang? Bagaimana rasanya menjadi istimewa untuk seseorang? Dan dicintai itu membuat seseorang menjadi kuat.

“Karena orang-orang ingin mengingat bagaimana rasanya menjadi muda? Dan jatuh cinta? –halaman 75.

Buku ini tidak hanya bercerita tentang romansa Eleanor dan Park. Saya melihat betapa rumit hidup yang dijalani oleh Eleanor. Dia memiliki masalah dengan keluarganya—ayah tirinya (yang dapat membunuhnya kapanpun), penampilannya, dan pergaulannya di sekolah. Saya merasa kasihan dengan Eleanor, karena seharusnya dia menikmati masa mudanya dengan nyaman.
Hingga halaman terakhir dari buku ini, saya baru memahami bahwa inti dari cerita Eleanor dan Park adalah tentang hubungan mereka. Terlalu banyak masalah yang mendominasi kisah mereka. Alhasil berulang kali pula mereka ragu dengan perasaan masing-masing. Hingga saya berpikir: apakah mereka benar-benar merasa bahagia, atau sekedar perasaan yang bersifat sementara?

Tahukah bagaimana akhir dari buku ini?

Sebenarnya kita tidak pernah merasa benar-benar memiliki sesuatu. Karena suatu waktu semuanya akan kembali pada tempatnya.

Banyak orang yang datang, lalu memutuskan untuk pergi. Banyak orang yang datang, lalu memutuskan untuk tinggal. Ada pula orang yang tidak pernah datang atau pergi, namun memutuskan untuk diam di tempatnya. Dan begitulah, karena semua orang memiliki alasan untuk melakukannya. Lalu, bagaimana?

Saya selesai dengan buku ini dan hanya sanggup memberikan 3/5 bintang. Saya sudah lama sekali tidak menulis. Akibatnya sulit menyusun kata dengan baik.

No comments:

Post a Comment