Pukul 07.30 - 09.30 Dan, mereka datang :') |
Bagi
saya, tahun 2016 hingga 2017 merupakan waktu dimana saya seharusnya menghargai
diri sendiri. Sejak diwisuda, saya tidak pernah lagi menulis tentang diri
sendiri. Entah karena alasan apa, hanya seolah tidak ingin bercerita lebih
banyak lagi. Padahal, saya sudah membuat daftar tulisan yang harus
diselesaikan, salah satunya tentang ini.
Jika
kamu ingin bahagia, setidaknya hargai dirimu sendiri. Semisal, mengucapkan
terimakasih kepada dirimu sendiri.
Ada
hal yang saya lupakan yaitu berterima kasih kepada diri sendiri. Saya lupa
bahwa diri ini juga perlu dibahagiakan. Untuk diri ini: terimakasih atas
segalanya. Tentang kesabaran, pengorbanan, dan kekuatan hingga saya berada di
titik ini. Jika saya tidak berdamai dengan diri sendiri, saling berkeras dengan
ego, barangkali banyak hal yang tidak terselesaikan oleh saya. Namun, Allah
berikan apa yang saya butuhkan. Alhamdulillah, Allah redam segala rasa lelah.
Allah hapus setiap kegelisahan dan ketakutan, dan Allah ciptakan begitu banyak
keajaiban. Hingga saya yakin bahwa telah sudah segalanya olehNya.
Dan
tulislah, sebelum kau lupa tentang banyak hal.
Mari tebak! Sebenarnya yang tengah stres siapa dalam foto ini? -__- |
Pada
tanggal 26 Januari 2017, Allah mengizinkan saya untuk ‘seminar proposal’. Bagi
saya, momen ini adalah salah satu bagian terbaik dalam hidup saya. Jika kita
tidak mengenal kesulitan, bagaimana cara kita untuk belajar bersyukur lebih
banyak? Barangkali, awal tahun 2017 adalah kelabu bagi saya. Hingga kepala
saya penuh dengan rencana B, rencana C, hingga rencana D. Saat duduk di
kursi tunggu jurusan, pikiran saya sibuk mencari rencana: “Jika ini yang
terjadi, maka saya akan melakukan ini….”.
Sesuatu
terjadi beberapa minggu sebelum rencana awal saya hendak ‘seminar proposal’.
Tiba-tiba sebuah keputusan mengharuskan saya untuk mengganti dosen pembimbing.
Tahukah, bahwa ketika pembimbing skripsi berganti sama dengan usaha diulang
dari nol lagi. Seketika hari itu saya tidak mampu berekspresi. Saya sungguh
tidak tau rencana Allah, namun saya percaya bahwa Allah punya sesuatu yang
lebih baik.
Terimakasih :') |
Allah
sungguh amat baik. Melalui kejadian itu, Allah sesungguhnya mengajarkan saya
bahwa ‘kita tidak pernah sendirian’. Saya menyaksikan begitu banyak orang-orang
yang peduli, dan begitu banyak doa-doa. Apakah saya percaya dengan kekuatan
doa? Tentu saja. Bahkan di hari keputusan apakah dosen pembimbing saya diganti,
saya meminta doa kepada semuanya: orangtua, saudara, termasuk teman-teman
terbaik. Saya menyakini, bahwa kita tidak pernah tau doa dari mana akan
dikabulkan oleh Allah, maka dari itu mintalah didoakan dari siapapun.
Berjuang
sendirian itu membuatmu kuat, namun bersama memberikanmu kekuatan.
Kita
seringkali lupa bahwa ada doa orangtua yang mengiringi setiap langkah. Kita pun
juga lupa, ada uluran tangan hendak membantu. Lalu dengan perlahan, saya terima
uluran tangan dan pelukan dari mereka. Tulus. Terimakasih.
Qadarullah,
Allah tidak mengganti dosen pembimbing skripsi saya. Lalu, nikmat mana lagi
yang harus kau dustakan?
Note: Terimakasih telah meminjamkan kos-an untuk tempat kami berfoto. Sayang sekali tidak ikut berfoto ya :D
No comments:
Post a Comment