Pages

December 30, 2018

[Review] Surat Cinta (Above and Beyound) #Sandra Brown

Judul : Surat Cinta (Above and Beyound)
Pengarang : Sandra Brown
Tahun Terbit : Agustus 2018
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman : 320 halaman

Sinopsis:
Sesaat setelah melahirkan bayi pertamanya. Kyla Stroud diberitahu bahwa suaminya, Marinir Richard Stroud, tewas dalam tugas. Tak ada apa pun yang tersisa dari Richard, tidak juga barang-barang pribadinya, untuk dikirimkan pada Kyla sebagai kenangan. 

Sementara itu, di Jerman, seorang anggota Marinir lain yang selamat dari ledakan bom, tersadar dari tidur panjangnya dan mendapati dirinya tidak lagi utuh seperti dulu. Namun, semangat hidupnya bangkit kembali ketika membaca setumpuk surat cinta milik sahabatnya yang tak sengaja jatuh ke tangannya. Dan ia pun jatuh cinta pada wanita yang menulis surat-surat itu...
###
Saya tidak berencana untuk membeli buku ini. Tapi, covernya mengalihkan pandangan saya. Saya suka dengan covernya--sangat. Lembut, dan berharap isinya juga sama lembutnya dengan tampilan depannya. 

Surat Cinta adalah buku ke-2 dari Sandra Brown yang saya baca. Buku ini bercerita tentang seorang wanita--Kyla Stroud yang kehilangan suaminya, Richard Stroud tepat sehari setelah kelahiran bayi pertama mereka. Sebuah ledakan tak terduga menghancurkan kediaman Richard dan rekannya pada hari itu. Awalnya saya menduga bahwa penulis akan bercerita lebih banyak tentang Richard. Namun, penulis memutuskan untuk memperlihatkan bagaimana Kyla melanjutkan hidup--tanpa suaminya. 

Di tempat yang berbeda, salah seorang sahabat Richard, Trevor Rule selamat dari tragedi tersebut. Tapi, sekujur tubuhnya tidak lagi utuh. Dia kehilangan beberapa bagian di tubuhnya, salah satunya yaitu mata kirinya. Trevor bersyukur bahwa dia masih hidup meski dengan sisa-sisa asa yang dimilikinya. Suatu hari, seseorang mengantarkan beberapa barangnya yang diselamatkan. Di antara tumpukan barang tersebut, dia menemukan barang milik sahabatnya, Richard--surat-surat dari istrinya. 

Sedih dan ironis. Mungkin itu yang dirasakan oleh istri-istri seorang abdi negara. Bagaimana rasanya ketika melahirkan seorang diri tanpa di dampingi suami dikarenakan tugas mereka? Bagaimana rasanya ketika seseorang yang mengetuk pintu rumahmu bukan 'teman hidupmu', melainkan seorang teman yang mengabarkan telah tiadanya dia? Saya merasakan bagaimana terpukulnya Kyla. Dia menanti suaminya pulang dengan pelukan hangat. Nyatanya, dia mendapati pejaman mata yang takkan terbuka.

Satu tahun berlalu. Secara tak terduga, seseorang datang mengusik hidupnya. Padahal, dia telah bersumpah untuk mencintai Richard hingga akhir, dan tidak berniat untuk menikah lagi. Namun, tidak ada yang pernah tau apa yang akan terjadi ke depannya bukan?

Mencintai seseorang memberikanmu keberanian, Dicintai seseorang memberikanmu kekuatan

Kyla adalah wanita yang baik. Dan, laki-laki yang datang itu amat sangat mencintainya. Trevor, laki-laki yang sebelum ledakan terjadi tidak pernah sekalipun serius terhadap perempuan. Namun, rasa sakit, kesepian, dan bersalah membuatnya sadar bahwa Tuhan mengizinkannya hidup bukan tanpa alasan. 

Saya suka interaksi yang terjalin antara Aaron--bayi Kyla dan Richard dengan Trevor. Bagaimanapun naluri seorang anak tetap membutuhkan seorang ayah. Ayah, laki-laki tangguh yang sampai kapanpun akan menjadi perisai jika terjadi sesuatu terhadap anaknya. 

Saya suka dengan buku ini. Mungkin karena bertemakan keluarga. Entahlah, belakangan sisi sentimentil saya bertambah ketika dihadapkan tentang keluarga. Barangkali, karena kita tidak lagi kecil. Buku ini ditulis pertama kali pada tahun 1986. Terasa sekali ciri khas dan budaya pada masa itu. Tentang keluarga, bagaimana hubungan anak dengan ayah dan ibunya. Saya tersentuh tentang perhatian ayah dan ibu Kyla, bagaimana mereka memastikan putri mereka bahagia. Ah, semua orangtua memang seperti itu. Kita saja yang tidak menyadarinya. 

Ciri khas buku abad 18-19 an adalah alur bercerita yang terkesan penuh drama dan mudah ditebak. Gaya bercerita yang lambat dengan tema yang sederhana. Semakin ke sini saya menyadari bahwa gaya bercerita seorang penulis dapat berubah setiap dekade. Dan pada masa itu, seperti inilah Sandra Brown menyuguhkan karyanya kepada pembaca.

Melalui buku ini, saya menyadari tentang kehilangan. Orang yang tidak mencintai, tidak akan kehilangan (halaman 312). Kyla memutuskan untuk menerima dan memaafkan. Bukan tentang orangtuanya atau Trevor maupun Babs. Tapi, berdamai untuk dirinya sendiri. Sedangkan Trevor hidup untuk ke dua kalinya. Kali ini, tidak dengan main-main, namun dengan menghargai waktu bersama keluarga kecilnya. Pada akhirnya, mereka dapat berbahagia. Kita takkan menemukan kebahagiaan, kecuali kita sendirilah yang menciptakannya. Berhenti mencari bahagia pada diri orang lain, tapi tanyakan pada dirimu, apa kau telah bahagia? Dan, berbahagialah.

Saya selesai dengan 3/5 bintang untuk buku ini.

Salam. :')

No comments:

Post a Comment