Pages

August 12, 2015

[Jurnal] 100 Kali Aku Bercerita Di sini



http://nwamotherlode.com/wp-content/uploads/2014/08/100-celebrate.jpg
Alhamdulillah Wa Syukurillah ^^

Waktu memang berjalan begitu cepat, hingga tak terasa bahwa tulisanku di blog ini telah mencapai postingan ke-100—yak, tepatnya tulisan inilah yang melengkapi angka 100 tersebut. Bukan hal yang istimewa bagi beberapa orang. Yaa, hal ini hanyalah tulisan, dan  banyak orang di luar sana yang sudah lebih dari 100 postingan menulis di blog mereka sendiri. Walaupun begitu, aku hanya ingin memberikan ucapan atas blog yang cukup lama menemaniku. Terbilang gila, karena blog ini hanyalah benda mati. Tetapi, tidak ada salahnya berterima kasih padanya, bukan? Setidaknya, dengan bantuannyalah aku tetap aktif menulis. Haha. 

http://www.anawalls.com/images/other/vintage-old-paper-pen-watch-writing-stamp-postcard.jpg

Apabila di ingat-ingat, aku sedikit tertawa. Aku tidak menyangka akan tetap mengaktifkan blog ini. Dahulunya, tidak pernah terlintas dalam benakku untuk membuat blog ini. Kalau tidak salah, niat awal hanya membuat email menggunakan gmail. Lalu, entah bagaimana intruksi tersebut mengarah pada keadaan ‘aku membuat blog’. Aku tidak mengingat pasti, kapan tepatnya blog ini dibuat—seingatku di tahun 2010. Karena kebingungan menggunakannya—maklum masih sedikit gaptek, aku membiarkannya begitu saja—tanpa menyentuhnya. Selain itu, aku juga bingung untuk apa aku membuatnya, dan apa yang akan aku posting di dalamnya.

Namun, di tahun 2011—awal mulaku memasuki dunia putih abu-abu, aku kembali membukanya. Padahal, sedikit pesimis untuk mengingat username dan passwordnya. Alhamdulillah, keberuntungan yang tak terduga. Blog itu masih bisa dibuka. Sejak itulah, aku kembali mem’preteli’ blog ini. Bahkan, tak jarang pula aku mempelajari bagaimana mengoperasikan blog di google—setidaknya cukup untuk menambah wawasanku dalam nge-blog. Nah, di tahun itu aku baru menyadari untuk apa blog ini kubuat. Perlahan, aku mulai merancang, dan membuat gambaran seperti apa postingan yang akan kubuat. Alhasil, ditahun itu aku memposting beberapa cerpen dan puisi yang lama bersembunyi di dalam komputer rumahku. Haha.

Semuanya terus berlanjut hingga di tahun-tahun berikutnya. Aku tetap memposting beberapa tulisanku di blog ini. Walaupun tidak teratur dan masih sedikit, setidaknya aku tetap mencoba untuk terus menulis, dan berbagi. Entahlah, aku tidak tahu mengapa hal ini terjadi. Namun, di tahun 2015 inilah puncaknya aku merasakan ‘candu’ akan menulis. Positifnya, aku menganggap ini adalah berita yang baik ^^ Percaya atau tidak, liburanku hampir 70% adalah berada di depan laptop atau novel yang harus kuselesaikan untuk membacanya. Yah, beginilah nasib yang tidak mempunyai tujuan untuk berlibur—suatu keadaan yang membuatnya demikian. Tetapi, aku menikmatinya.

https://psuchronicles.files.wordpress.com/2015/05/penpaper.jpg

Sekarang, seperti yang terlihat. Blog ini sedikit lebih rapi—dan menurutku ini jauh dan jauh lebih teratur dibandingkan saat mula-mula aku menggunakan blog ini. Alhamdulillah, aku berusaha untuk mengaturnya semampu yang kubisa. Kini, blog ini identik dengan black and white. Desain yang kugunakan adalah bercak-bercak hitam dan putih. Kenapa aku menggunakannya? Karena, terlihat menyenangkan olehku-_-. Padahal, sebelumnya desain backgroundnya adalah musim gugur—karena kala itu aku terobsesi dengan autumn akibat membaca novel ‘People Like Us—Yosephine Monica’. Yah, sesekali mencoba untuk membuat blog ini terlihat lebih fresh  dalam pandanganku ^^

Setelah 100 postingan yang kutulis, kini aku bertanya-tanya kenapa nama blog yang kugunakan ‘Duniaku’? Kenapa nama link yang kugunakan justru bukan namaku? – Http://rissamagrib.blogspot.com. Cukup lama aku bertanya-tanya, dan beberapa teman-temanku juga menanyakan hal itu. Jujur, nama itu kubuat saat pertama kali aku membuat blog. Entahlah, tiba-tiba saja ingin memberikan judul itu.

Kini, aku paham kenapa aku memberikan nama itu. Duniaku—karena di sinilah duniaku dengan pemikiran-pemikiran yang kadangkala tak tersampaikan dengan baik, atau terlalu sulit untuk diutarakan. Ini duniaku dengan tulisan-tulisanku. Jawaban yang kutemukan kurang lebih seperti itu. Pernah terlintas di benakku untuk mengubah namanya, tetapi entah mengapa tak kutemukan nama yang lebih baik dari ini, atau sekedar mengubah Duniaku dalam bentuk english. Hatiku berat untuk mengubahnya. Seolah-olah, aku menghilangkan kesan serta aura yang ada dari blog ini. Pada akhirnya, blog ini tetap bernama ‘Duniaku’ hingga saat ini ^^

Selanjutnya mengenai link atau website yang kugunakan. ‘www.rissamagrib.blogspot.com’. Aku juga bingung kenapa memilih itu. Sebelumnya, aku pernah mengubah namanya beberapa kali—yang aku tidak ingat apa saja. Beberapa tahun, setelah aku memutuskan aktif di blog ini lagi, aku memutuskan menggunakan nama itu. Pernah terlintas untuk mengubahnya, karena tidak ada keterkaitan dengan inisial yang biasa kugunakan, serta teman-temanku juga tak mengenalinya. Contohnya mengubah ke dalam bentuk nama asliku ‘RifaniMagrissa’ atau nama inisial yang biasa kugunakan ‘’faninifan’ – jangan tanya nama itu berasal dari mana -_-. Namun, sama seperti nama blogku. Aku seolah akan kehilangan kesan dan aura dari blog ini. Maka, kuputuskan untuk menggunakannya hingga saat ini. 


Tetapi, ‘rissamagrib’ tetap ada dalam namaku. Rissa—nama belakangku yang tidak pernah seorangpun memanggilku dengan panggilan itu—aku harap tidak akan pernah—terdengar mellow. Tetapi, baru-baru ini seorang penulis—favoritku—Nonier—memanggilku dengan sebutan Rissa haha. Magrib—nama itu berasal dari Magri—yang mana aku lahir setelah magrib dan sebelum isya—Magrissa. Aku sungguh menyukai nama yang diberikan oleh orangtuaku. Tidak salah, secara psikologis aku selalu menyukai suasana saat magrib ^^

Nah, akhir ceritanya adalah....
Terima kasih telah menemaniku selama ini di saat kondisi aneh yang kurasakan.
Terima kasih telah membantuku untuk terus menulis.
Dan, terima kasih telah membuatku candu untuk terus mengunjungimu.

Salam,
Pembuat dirimu,
Faninifan ^^

No comments:

Post a Comment