Judul: Beautiful Mistake
Pengarang: Sefryana Khairil
& Prisca Primasari
Tahun terbit : 2012
Penerbit : Gagasmedia
Jumlah halaman : 260
halaman
Sinopsis
Mencintaimu bukanlah
sesuatu yang kuharapkan terjadi. Aku tak ingin harapan datang lagi, berkunjung
di hati, diam untuk beberapa waktu, lalu meninggalkanku dalam kesedihan
berlipat-lipat. Aku tahu ini pasti kesalahan yang seharusnya tidak boleh
terjadi. Tapi kau hanya memelukku, tanpa suara. Menggenggam tanganku erat
seolah tak ingin melepasnya lagi. Dan sebelum aku berhasil menyangkal cintamu
lagi, aku menyadari kau meninggalkan sesuatu di tanganku. Sesuatu yang kukenali
sebagai… harapan. Dan kali ini, aku ingin menggenggamnya, memilikinya sekalipun
seandainya itu salah.
Beautiful Mistake merupakan
proyek Gagas Duet yang digagas oleh Gagasmedia. Novel ini berisikan dua cerita
yang berbeda. Berbeda dengan novel Gagas Duet yang pernah saya baca: With
You karangan Christian Simamora & Orizuka, novel ini tidak berhubungan
antara cerita yang pertama dengan yang kedua. Novel ini telah terbit lima tahun
yang lalu, namun saya baru berkesempatan membacanya sekarang.
Cerita yang pertama ditulis
oleh Sefryana Khairil dengan judul Dreamland. Menurut saya, jika saya
membaca cerita ini saat duduk di bangku SMA kala itu, tepatnya 2012, mungkin
cerita ini akan menjadi menarik bagi saya. Namun, karena sekarang saya bukan
lagi seorang siswa dan begitu menyadari faktor usia sungguh menentukan bacaan
seseorang, saya berusaha membacanya dengan cukup cepat. Dreamland bercerita
tentang Nadine seorang fotografer yang mencari harapan baru untuk hidupnya di
Bali. Pada suatu ketika dia bertemu dengan seorang bartender yang bekerja di
bar tersebut—Fajar namanya. Pertemuan itulah yang menghadirkan perubahan
kehidupan keduanya. Tentang Nadine yang menunggu dengan sia-sia, dan Fajar yang
ditinggalkan sang istri dahulunya. Sebenarnya, cerita ini menarik. Tentang dua
orang yang berusaha melupakan masa lalu, dan berdamai dengan diri mereka
masing-masing. Tetapi, entah kenapa saya kurang menikmatinya. Ah, kembali ke
faktor usia tadi -_-.
Cerita yang kedua ditulis
oleh Prisca Primasari dengan judul Chokoreto. Chokoreto merupakan nama
kafe cokelat milik ayah Kai. Kai merupakan salah satu karyawan di kafe tersebut
yang memecahkan gelas setiap dia merasa tergesa-gesa. Kai merasa terganggu
dengan kehadiran tetangga barunya—Yuki. Dia penasaran dengan gadis itu, karena
sikapnya yang introvert dan seperti anti sosial. Yuki adalah seorang
penulis yang memiliki masalah dengan kepercayaan diri. Dia tidak terbiasa
berkomunikasi dengan orang baru, terutama berbicara di depan umum.
Saya suka dengan cerita
ini. Penulis lebih fokus terhadap bagaimana Kai dan Yuki bersama-sama mewujudukan
mimpi. Sebenarnya, cerita ini lebih tentang persahabatan dibanding romansa.
Tetapi, antara laki-laki dan perempuan tidak ada yang namanya sahabat, benar?
Penulis selalu bisa mengemas sesuatu yang berbau romansa menjadi begitu
sederhana dan manis.
Tahun sebelum novel ini
penulis menerbitkan Éclair: Pagi Terakhir di Rusia. Tidak mengherankan jika
pada cerita kali ini unsur Rusianya masih terasa. Meskipun begitu saya
menikmati dengan baik.
Cerita ini memberikan
sesuatu kepada saya, bahwa semuanya butuh latihan. Saya ingat dengan Yuki yang
memiliki masalah dengan kepercayaan diri. Kai membantunya latihan untuk
berbicara di depan umum. Saya paham, orang sukses tidak pernah berhasil tanpa
latihan. Mereka-mereka yang dengan lihai menulis tentu telah melakukan latihan
bepuluh-puluh kali. Mereka-mereka yang dengan gagahnya berdiri di depan orang
banyak, tentu telah berlatih meredam rasa gugupnya. Saya paham, tidak ada yang
mudah di dunia ini. Bahkan hanya untuk hal sederhana pun, tetap memerlukan latihan.
Terakhir, saya senang
akhirnya menemukan novel ini. Saya menyadari bahwa tulisan kedua penulis ini
berbeda dengan sekarang. Saya pernah membaca Tokyo dan saya tersentuh
membacanya (meskipun baca sambil berdiri di toko buku :D), dan semua
karya Prisca Primasari hingga saat ini menjadi candu tersendiri bagi saya.
Kelam, Hangat, dan Manis. Sekarang saya menunggu Lovely Heist terbit
beberapa bulan lagi. Terimakasih. Terimakasih telah berkarya.
Rating : 3/5
|
No comments:
Post a Comment