Pages

November 12, 2017

[Review] Matahari #Tere Liye


Judul : Matahari
Penulis : Tere Liye
Tahun Terbit: Juli 2016
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Jumlah halaman : 390 halaman 

Sinopsis
Namanya Ali, 15 tahun, kelas X. Jika saja orangtuanya mengizinkan, seharusnya dia sudah duduk di tingkat akhir ilmu fisika program doktor di universitas ternama. Ali tidak menyukai sekolahnya, guru-gurunya, teman-teman sekelasnya. Semua membosankan baginya. Tapi sejak dia mengetahui ada yang aneh pada diriku dan Seli, teman sekelasnya, hidupnya yang membosankan berubah seru. Aku bisa menghilang, dan Seli bisa mengeluarkan petir. Ali sendiri punya rahasia kecil. Dia bisa berubah menjadi beruang raksasa. Kami bertiga kemudian bertualang ke tempat-tempat menakjubkan. Namanya Ali. Dia tahu sejak dulu dunia ini tidak sesederhana yang dilihat orang. Dan di atas segalanya, dia akhirnya tahu persahabatan adalah hal yang paling utama.


Pada akhirnya saya menyelesaikan buku ini setelah sekitar 4 bulan membaca seperti siput. Saya tidak tau kenapa, tapi akhir-akhir ini intensitas membaca saya menjadi berkurang. Biasanya saya dapat menyelesaikan satu buku dengan cepat, namun sekarang saya membutuhkan waktu berbulan lamanya.

Matahari karangan Tere Liye merupakan buku ketiga dari sekuel Bumi dan Bulan. Setelah pada buku sebelumnya—Bulan mengambil setting di Klan Matahari, sekarang pada buku ini penulis mengambil setting di klan Bintang. Sama seperti cerita sebelumnya, Raib, Ali, dan Seli kembali diajak untuk berpetualan ke negeri yang belum pernah mereka datangi. Jika pada buku sebelumnya mereka datang dengan berkorban nyawa. Namun, dibuku ini mereka justru datang karena rasa ingin tahu yang datang. Mereka datang ke negeri klan Bintang tanpa misi apapun.

Pada buku ini diceritakan bahwa Klan Bintang merupakan klan paling maju baik dari segi teknologi maupun peradabannya. Penulis jelas sekali memperlihatkan kecanggihan alat-alan yang dimiliki oleh klan Bintang. Hanya saja konflik yang dimuat belum membangkitkan ketegangan saya sebagai pembaca. Saya masih berpikir bahwa pengaruh minat baca saya rendah berpengaruh terhadap klimaks saat membaca buku ini.

Pertarungan antara Raib dan kawan-kawan tidak serumit saat mereka berada di Klan Bulan maupun Matahari. Awalnya saya mengira bahwa akan ada pertempuran yang terjadi di Klan Bintang seperti cerita-cerita sebelumnya. Pertempuran yang terjadi di sini cenderung karena Raib beserta Ali dan Seli melanggar beberapa dekrit yang dikeluarkan oleh Dewan Klan Bintang. Istilahnya kalau di sini, mereka datang ke suatu negara secara ilegal. Nah, karena itulah mereka ditahan terlebih para Dewan membenci mereka yang memiliki kekuatan.

Ah, saya kesulitan menceritakan tentang buku ini. Tidak banyak yang bisa saya ceritakan tentang buku ini. Terlepas dari semua itu, ternyata saya menemukan sesuatu.

“Hidup ini adalah petualangan, Ali. Semua orang memiliki petualangannya masing-masing, maka jadilah seorang petualang yang melakukan hal terbaik.” –halaman 362.

“…Kita selalu bisa mengubah jalan cerita dengan ketulusan.” –halama 389.

Dan, pada akhirnya saya hanya bisa memberikan 3/5 bintang untuk novel ini.

No comments:

Post a Comment