Pages

January 20, 2018

[Jurnal] PLK SMAN 3 Bukittinggi (SMANTITEL)


Barangkali, tulisan ini menjadi salah satu pengingat bahwa saya dan kawan-kawan dulu pernah di sekolah yang sama. Saya sudah berniat menulis tentang ini sejak kegiatan PLK dimulai. Namun, niat hanyalah sebatas niat yang tak terealisasikan dengan baik. Lalu, saya melihat daftar tulisan yang harus saya selesaikan. Nah, mungkin sudah waktunya saya harus bercerita tentang ini. Salah seorang di antara kami saat ini sedang gencar-gencarnya memposting foto saat dulu. Mungkin, dia sedang rindu dengan kita (haha), atau barangkali kita semua taragak basuo? Terakhir kali bertemu saat dua orang di antara kita mengenakan toga dan itupun dengan formasi yang tidak lengkap. Baiklah, mungkin kita semua membutuhkan waktu untuk jeda sejenak mengingat apa yang pernah terjadi dahulunya.
[Nemu foto ini, dan posenya entah apa -_-]
Saya tidak pernah menduga akan berada di Kota Bukittinggi kurang lebih satu semester. Pergi jauh dari rumah tidak pernah terpikirkan oleh saya. Sebelum memutuskan di Bukittinggi, sebenarnya saya PLK di SMAN 1 Sijunjung. Namun karena sesuatu terjadi, saya pindah ke Bukittinggi. Entahlah, sejauh apapun kita menghindar—Sang Kuasa justru mendekatkan arah. Alhamdulillah, hingga detik ini saya tidak pernah menyesal untuk datang dan singgah cukup lama di kota tersebut. Terimakasih.
 
Saya minta maaf karena selalu keluar dari jalur pembicaraan (haha). Baiklah, saya akan bercerita. Saya mengikuti kegiatan PLK di SMA Negeri 3 Bukittinggi (SMAN 3 Teladan—SMANTITEL). Salah satu hal yang saya takutkan dalam hidup ini adalah bertemu dengan orang-orang baru. Saya bukanlah orang yang mudah berdaptasi dengan yang lain. Untuk mengenal dan dekat dengan seseorang, saya butuh waktu. Awal mula bertemu dengan mereka yaitu setelah serah terima pihak UNP kepada kepala sekolah masing-masing. Saya ingat waktu itu, berapa kali saya harus berpikir yang pada akhirnya memutuskan untuk menyapa kalian lebih dahulu (haha). Jujur, ternyata kalian semua diluar ekspektasi saya (dari segi positif tepatnya). Hari itu, kita semua bertukar nomor dan membicarakan sesuatu tentang hari esok.

Jumlah kita bersepuluh, genap, dengan lima pasang (wkwk). Ketua kita: Rido Fernando (Geografi), Yulhamdi Putra (B. Jepang), David (B.Jep), Fandi Ahmad (Geografi), Khairul Hidayat (Sosiologi), Chandra Vitri (B.Jep), Nailul Fatmi (Geografi), Nurmalia Gusni (Kimia), Yosi Rahma Yanti (Sosiologi), dan saya sendiri dari kimia :D.

Lalu, kita harus mulai darimana? Ada banyak hal yang terjadi dan selama itu pulalah saya menemukan keluarga baru dengan nyaman.

Saya bersyukur di tempatkan di sana. Saya bertemu dengan orang-orang baik dan luar biasa. Ada perasaan nyaman ketika berada di sana. Saya tahu kita semua memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda-beda, namun anehnya kita semua melaluinya dengan baik . Kita jarang berbeda pendapat dan saling tidak menyukai. Kalaupun itu pernah terjadi, hanya sebatas kelelahan dan esok hari semuanya hilang. Kita tidak pernah marah hingga perang yang ada hanyalah gurauan-gurauan aneh. Kita tidak pernah saling menyulitkan yang ada justru kepedulian tanpa alasan. Percaya atau tidak saya bahagia waktu itu, padahal beban kuliah masih di depan mata.

[Ini foto yang cantik sebelum makan: taken by uul]
Saya ingat ketika kita makan bersama untuk pertama kalinya. Ada yang membuat kita menyatu dengan cepat yaitu masalah makanan. Jika sudah berhubungan dengan lambung, maka semuanya akan setuju. Saya ingat, yang kita pikirkan bukan masalah kenyang namun, tentang keasyikan ketika makan di sudut ruangan yang tersembunyi (wkwk). Saya ingat, tiba-tiba kita menjadi hening dan sibuk dengan makan masing-masing. Meskipun ada beberapa orang yang berceloteh entah apa seperti…. (isi sendiri).

[Kalau urusan makan semua pada khidmat -_-]
 [Coba tebak, Fandi lirik siapa? Haha (kidding)]

[Fotonya tak cantik lagi]
Saya ingat ketika kita merayakan ulang tahun imel yang ternyata tidak berulang tahun di hari itu. Haha. Imel memiliki dua tanggal lahir yang berbeda. Hari saat kita merayakannya bukanlah hari lahirnya. Dan akhirnya kita tetap merayakannya dengan kerempongan yang luar biasa. Kita pergi ke Indomal dan itu kali pertama saya mengetahui apa itu kawa. Kita pergi masih dengan berpakaian mengajar bahkan saya lupa mencabut name tag waktu itu. Kejutan itu berhasil walaupun harus berputar-putar untuk menyembunyikan kue. Alhamdulillah itu momen pertama kita keluar bersama.

[Diantara banyak foto di Indomal, hanya ini foto dengan formasi lengkap]

[Ini namanya kawa: minuman favorit mereka,ckck]
Setelah itu saya lebih banyak lupa apa yang terjadi, karena kita sibuk dengan rutinitas mengajar. Sebenarnya PL di semester 8 lebih banyak menikmati libur dibandingkan mengajar. Meskipun begitu, kita tetap mengunjungi sekolah untuk melakukan tugas yang seharusnya dilakukan. Anehnya, kita selalu dengan senang hati ketika disuruh mengerjakan ini dan itu. Barangkali karena sudah nyaman berada di sana.















Saya ingat foto ini diambil setelah pelaksanaan upacara terakhir untuk siswa kelas XII. Setelah upacara siswa-siswa memiliki kegiatan dengan teman-temannya di lapangan, sedangkan kita memutuskan untuk berfoto ria (sesuatu yang belum banyak kita lakukan sejak berada di sana). Ketika melihat foto ketiga saya ingat sesuatu. Selama PL pun sesuatu terjadi dengan saya. Saya tidak pernah menduga bahwa pada akhirnya saya memasuki ruang operasi. Walaupun ringan, insiden itu tidak pernah saya lupakan. Lalu, saya belajar untuk lebih berhati-hati. Saya ingat ketika mereka mencoba membantu dan menenangkan saya ketika rasa sakitnya luar biasa :'). Terimakasih. Ah, tetiba saya ingin menulis tentang kos lama. Haha.


[Tercyduk mereka :D]
Saya ingat ketika sedang boomingnya permainan ludo. Saya tidak ingat kapan waktu tepatnya, entah persiapan sebelum ujian mid semester atau USBN. Sambil menunggu menyusun tumpukan soal, beberapa di antara kita justru bermain ludo dengan hebohnya. Untung sekali tidak ada yang memarahi (-_-).

Lalu waktu berputar begitu cepat. Tiba-tiba kita sibuk dengan nilai, laporan, dan bahkan skripsi. Saya tidak menduga bahwa satu semester itu sungguh sebentar. Tiba-tiba telah berada di penghujung untuk mengajar. Tiba-tiba sudah ujian semester. Tiba-tiba sudah memikirkan laporan dan perpisahan. Saat terakhir masa-masa PLK saya sudah mulai jarang terlihat. Bahkan saat perpisahan saya tidak hadir, karena ada sesuatu yang mesti saya selesaikan di Padang. Sedih sebenarnya, karena itu momen terakhir di sekolah. Setelah itu selesai, kita sibuk dengan urusan masing-masing dan persiapan kembali ke kampus. 

[Edisi bahasan kenang-kenangan]
Kita dapat berkumpul dengan lengkap terakhir kali saat buka bersama di rumah Uul. Ah, rasanya ingin mengadakan acara lagi di rumah Uul (barangkali saran :D). Tidak ada acara apa-apa, hanya buka bersama, lalu tertawa entah karena apa, lalu kembali ke rumah masing-masing. Saya baru ingat, ketika buka puasa itu laporan PLK kita belum selesai dan harus selesai besok (Haha). Sepertinya kita senang sekali dengan sistem kebut semalam. Laporan PLK selesai, menandakan pertemuan formal kita usai.

[Buka bersama di rumah Uul]
 
[Ini kerjaan Uul: (-)ipit karena sudah dijemput]

Rasanya kita tidak pernah lagi bertemu setelah itu. Pertemuan kita setelah itu, ketika saya selesai kompre—walaupun dengan formasi yang tidak lengkap. Tahukah, saat menemukan kalian duduk di dekat kopma dari jam 2 rasanya ingin berteriak. Ah, dalam hati saya berkata: Sudah lama sekali tak bertemu, rindu sekali! (haha). Saya bahagia kalian datang. Entahlah, saya mudah sekali tersentuh dengan hal-hal yang sederhana. Semudah itukah perasaan saya? Beberapa hari setelah itu, saya bertemu lagi dengan kalian tepatnya setelah Yosi kompre. Masih dengan formasi yang sama. 

[Kata mereka: fotonya ampun lah, diluar ekspektasi -_- haha]
[Gantian: Edisi tengok tetangga :D]
Esok-esok mari bertemu dengan lengkap. Saya menganggap bahwa kalian semua adalah bagian dari hidup saya, seperti keluarga. Karena saat itu saya jauh dari keluarga—mungkin seperti teman di tempat jauh. Pada bulan September kalian kembali datang dengan doa. Walaupun tidak lengkap, saya berterimakasih karena menyempatkan hadir.

[Formasinya tidak pernah lengkap :')]
Banyak hal yang ingin saya ceritakan. Namun, saya tidak bisa mengingat dengan baik. Saya bersyukur bertemu kalian dan berbagi semua suka dan dukanya. Sekarang, kita hanya saling bertukar kabar melalui grup yang masih hidup hingga sekarang. Kita telah memiliki kepentingan yang berbeda. Saya berharap dan berdoa, semoga segala urusan dimudahkan oleh-Nya. Aamiin. Semoga KH, Fandi, Rido, Uul, Ipit, David, Putra, dan Imel disegerakan yang patut disegerakan, semisal ujian akhir, seminar proposal, atau hal lainnya? (haha). Semoga Yosi nyaman dengan pekerjaannya, dan dimudahkan rezekinya. Saya selalu berdoa agar kita dapat bahagia dengan jalan masing-masing. Dan, jangan lupakan saya. Doakan saya dengan mimpi-mimpi saya. Ah ya, jangan lupa mengundang jika ada berita bahagia (semisal baralek, wisuda, kompre, ataupun sempro). Dan, apalagi yang seharusnya saya ucapkan?

Tidak ada lagi yang bisa saya ucapkan. Terimakasih telah bertemu dahulunya. Esok-esok mari bertemu, bukan semata hoax belaka tapi benar-benar bertemu—dengan formasi lengkap.

Sampai bertemu lagi.

Salam.

No comments:

Post a Comment