Sepertinya
tulisan ini akan terus berlanjut. Sebenarnya, saya ingin melakukan hal lain
malam ini, tetapi entah karena apa saya menunda terlebih dahulu. Ah, bukan
karena kemalasan yang menyerang, tetapi saya butuh penjernihan pikiran terlebih
dahulu. Pagi tadi, saya telah bercerita tentang buku yang berjudul ‘Membangun
Sekolah yang Dicintai Anak. Berhubung buku yang saya pinjam akan dikembalikan
esok pagi, maka tulisan ini harus saya tuntaskan. Baiklah, mari kita kembali ke
kisah selanjutnya. Sebelumnya, saya telah bercerita tentang betapa hal-hal
sederhana lebih dihargai dan memiliki porsi yang jauh lebih baik. Cerita
selanjutnya yaitu mengenai ‘Semua Bisa Cinta Olahraga’.
August 28, 2016
[Bedah Buku] Not Scared of Test
Labels:
Bedah Buku,
Non-Fiksi
Pendidikan Kimia UNP'13 | Guru Kimia di SMAN 2 Sikakap Kab. Kep. Mentawai | Candu dengan buku | Rehat diri dengan menulis | Pencinta hitam
[Bedah Buku] 'Assembly' di Negeri Kangguru
Selamat
pagi. Saya menulis lagi, menyempatkan diri sebisa mungkin untuk bercerita
tentang hal-hal yang sederhana sekalipun. Padahal, apabila saya mengingat ‘Tugas
Akhir’ yang senantiasa menunggu manis di belakang sana, saya akan bergidik
ngeri. Ah, saya tau bahwa harus menyelesaikan ‘Proposal’ secepat mungkin.
Namun, ada sesuatu yang menganggu saya sehingga sebelum menulis tentang ini,
seolah-olah pencerahan itu belum datang.
Saya
menyadari dua bulan belakangan ini, saya cenderung membaca buku yang
berhubungan psikologi. Bagi saya, itu sebuah kemajuan karena tidak biasanya
saya dapat menghabiskan waktu berlama-lama dengan buku non-fiksi. Saya mudah
cepat bosan terhadap sesuatu yang tidak menarik, namun ketika ketertarikan itu
berada di puncaknya, bahkan ‘Tugas Akhir’ seolah tertunda sementara.
Labels:
Bedah Buku,
Non-Fiksi
Pendidikan Kimia UNP'13 | Guru Kimia di SMAN 2 Sikakap Kab. Kep. Mentawai | Candu dengan buku | Rehat diri dengan menulis | Pencinta hitam
August 24, 2016
[Wish List] With or Without You #Prisca Primasari
Judul: With or Without You
Pengarang: Prisca Primasari
Terbit: 11 Agustus 2016
Penerbit: Gagas Medi
Jumlah Halaman: 233 Halaman
Sinopsis
Apa jadinya jika Gris, pria
pengkhayal dan pelupa itu, hidup tanpa Tulip yang penyabar dan teratur? Dahulu,
hal itu tak pernah terlintas di benaknya. Mereka saling menyayangi dan seakan
telah ditakdirkan untuk saling melengkapi. Namun, hidup selalu menyembunyikan
sesuatu. Menjelang hari bahagia mereka, ketakutan diam-diam menyusup di hati
Gris. Kecerobohannya mungkin akan membuat Tulip pergi dari hidupnya. Gris tak
pernah membayangkan itu terjadi karena selama ini keinginannya tak banyak:
hanya ingin membahagiakan Tulip dan tetap bersamanya. Namun, hidup selalu punya
teka-teki. Apa jadinya cinta tanpa kebersamaan? Bagaimana jika itu yang terbaik
yang ditawarkan hidup kepadamu? Keresahan menggelayuti hati Gris. Adakah kesempatan
untuk mengubah akhir cerita menjadi seperti yang seharusnya?
Catatan: Terkadang saya merasa
senang ketika penulis dapat menghasilkan suatu karya lagi. Tetapi adakalanya
saya diam-diam
Apa yang menjadi daya tarik
dari novel ini secara umum? Sekilas saya harus mengakui tampilan covernya.
Setiap pembaca cenderung membeli sebuah buku berdasarkan cover, meskipun
tampilan di depan tidak mewakili isi buku itu sendiri. Hanya sebagian orang
dengan kecenderungan seperti itu, termasuk saya sendiri. Saat awal mula
menyukai novel ketika SMP dulu, biasanya saya membeli novel karena covernya.
Alhamdulillah seingat saya belum ada yang mengecewakan. Namun sejak SMA hingga
sekarang, yang menjadi pertimbangan saya saat membeli novel adalah cover,
review, dan rating.
Selain itu, saya rasa
cerita yang disajikan pada novel kali ini berbeda dengan novel-novel yang lain.
Entahlah, walaupun belum membaca (dan masih proses nabung) saya hanya merasa
yakin. Terutama nama-nama tokoh yang 'asing' di telinga kita. Setiap novel
karya Kak Prisca yang saya baca, saya selalu suka 'nama tokoh' yang adakalanya
susah disebut.
Ah ya, satulagi yang saya
suka dengan novel Kak Prisca, istilahnya penyajiannya 'lembut' seperti es krim
(hoalah >.<). Saya tidak tahu, tetapi setiap selesai membaca karya Kak
Prisca ada perasaan 'hangat' yang sulit dideskripsikan. Apalagi? Tidak ada.
Penasaran? Saya pribadi iya. Jika ingin tau seperti apa kisahnya, silahkan
mampir ke toko buku dan selamat membaca!
Tahun ini, sepertinya saya
menggilas habis karya Kak Prisca.
Buy soon:
1. Love Theft 1
2. Love Theft 2
3. Purple Eyes
4. With or Without You
5. Love Theft 3 (soon)
Pertanyaan terbesar saya,
berapakah kalkulasinya?
Selamat menabung!!
Saya hampir lupa, selamat
menulis 'Tugas Akhir' (bagaimanapun, saya harus tetap membaca novel jika ingin
tetap menggarap 'TA' dengan damai. Kenapa? Istilahnya, penghibur di kala lelah
dan saat pikiran buntu^^)
|
Labels:
Wish-List
Pendidikan Kimia UNP'13 | Guru Kimia di SMAN 2 Sikakap Kab. Kep. Mentawai | Candu dengan buku | Rehat diri dengan menulis | Pencinta hitam
August 21, 2016
[Jurnal] Mari Mengenal Goodreads
Selamat
siang. Hari Minggu ini adalah kali terakhir bagi saya untuk menikmati libur
semester, dan esok pagi rutinitas itu akan kembali lagi. Saya tidak tau ingin
menulis apa, tetapi hasrat saya begitu kuat untuk bercerita. Kemarin malam,
saya tiba-tiba betah berlama-lama untuk mengunjungi goodreads, entah kenapa
kadangkala komunitas itu lebih menyenangkan dibandingkan membuka media sosial
lainnya. Mungkin karena di dalamnya ditemukan setumpuk buku yang selalu
menciptakan suasana ‘ngiler’. Ups, maaf. Hari ini saya ingin bercerita tentang
goodreads. Kenapa saya ingin menceritakannya? Entahlah, sebagian ingin membujuk
orang-orang yang membaca tulisan ini untuk bergabung di sana. Sebenarnya, saya
ingin bercerita tentang ‘Ijak’ hari ini, namun karena server si ‘Ijak’ sedang
eror, maka saya urungkan. Lain kali, saya akan berbagi informasi lagi.
Labels:
Jurnal
Pendidikan Kimia UNP'13 | Guru Kimia di SMAN 2 Sikakap Kab. Kep. Mentawai | Candu dengan buku | Rehat diri dengan menulis | Pencinta hitam
August 17, 2016
[Review] Di Tanah Lada #ZiggyZ
Judul : Di Tanah Lada
Pengarang
: Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie
Tahun
terbit : Oktober 2015
Penerbit
: PT. Gramedia Pustaka Utama
Jumlah
halaman : 244 halaman
Sinopsis
Namanya Salva. Panggilannya Ava. Namun
papanya memanggil dia Saliva atau ludah karena menganggapnya tidak berguna. Ava
sekeluarga pindah ke Rusun Nero setelah Kakek Kia meninggal. Kakek Kia, ayahnya
papa, pernah memberi Ava kamus sebagai hadiah ulang tahun yang ketiga. Sejak itu
Ava menjadi anak yang pintar berbahasa Indonesia. Sayangnya, kebanyakan orang
dewasa lebih menganggap penting anak yang pintar berbahasa inggris. Setelah pindah
ke Rusun Nero, Ava bertemu dengan anak laki-laki bernama P. Iya, namanya hanya
terdiri dari satu huruf P. Dari pertemuan itulah, petualangan Ava dan P bermula
sampai pada akhir yang menakjubkan.
Pendidikan Kimia UNP'13 | Guru Kimia di SMAN 2 Sikakap Kab. Kep. Mentawai | Candu dengan buku | Rehat diri dengan menulis | Pencinta hitam
August 14, 2016
[Jurnal] Selamat Datang di Dunia Sunyi
Selamat
datang di dunia sunyi.
Saya
tidak menyebut tulisan ini adalah sebuah esai atau semacamnya, mungkin dapat
disebut sebuah reka ulang apa yang terjadi sehari lalu. Saya tidak menduga akan
bergabung di sebuah forum yang di dalamnya hadir orang-orang luar biasa,
berkecimpung dengan dunia tulis. Perasaan ini sama ketika saya menemukan
teman-teman di goodreads yang juga ‘maniak’ terhadap buku. Kurang lebih seperti
itulah rasanya. Bayangkan tiba-tiba berada di sekitar orang-orang yang
mencintai dunia tulis. Bagaimana rasanya? Ah, tentunya senang dan campur aduk,
rasa-rasanya ingin meningkatkan kemampuan lebih besar lagi. Harapan saya,
insyaAllah tempat itu akan menjadi keluarga baru bagi saya kelak.
Labels:
Jurnal
Pendidikan Kimia UNP'13 | Guru Kimia di SMAN 2 Sikakap Kab. Kep. Mentawai | Candu dengan buku | Rehat diri dengan menulis | Pencinta hitam
August 12, 2016
[Cerpen] Rabu Kelabu #5
“Ayah
sedang memikirkan apa?” tanyaku dengan mata berbinar-binar. Dia hanya diam.
Hari ini adalah kunjunganku yang kedua di minggu ini. Setelah menjadi pegawai
tetap di toko buku tersebut, aku menerima waktu libur yang jelas. Hal ini
menguntungkan bagiku, karena dapat menemui ayah sesering mungkin. Berbicara
tentang kehidupanku, aku masih seperti setahun, dua tahun, ataupun tiga tahun
lalu. Empat tahun berlalu begitu cepat dan aku baik-baik saja. Walaupun
kadangkala setiap malam aku akan menangis sendiri di atas atap karena kerinduan
yang tak tertahankan dengan ibu. Aku percaya bahwa semuanya akan baik-baik saja
karena waktu akan mengobati setiap luka. Tetapi hingga saat ini, luka itu belum
sepenuhnya sembuh. Jika mengingat kepergian ibu, serentetan memori akan kembali
di benakku. Dan... semua itu menyakitkan.
Labels:
Cerpen
Pendidikan Kimia UNP'13 | Guru Kimia di SMAN 2 Sikakap Kab. Kep. Mentawai | Candu dengan buku | Rehat diri dengan menulis | Pencinta hitam
[Jurnal] Dia Perpanjang Usiaku (Lagi)
Selamat
bertambah usia, Fani. Ah, dua hari yang lalu bertambah sudah usia kau, Fani.
Dan... kau tahu apa artinya? Ya, semakin kecil waktu yang tersisa untuk
melakukan banyak hal, dan tanggung jawab yang semakin besar di depan mata. Tidak
banyak yang ingin kusampaikan pada tulisan ini. Aku menulis, dengan tujuan ini
adalah suatu kewajiban bagiku, ketika digit angka usia itu bertambah. Setidaknya,
semua itu menjadi pengingat bagiku untuk tidak bermain-main lagi.
Labels:
Jurnal
Pendidikan Kimia UNP'13 | Guru Kimia di SMAN 2 Sikakap Kab. Kep. Mentawai | Candu dengan buku | Rehat diri dengan menulis | Pencinta hitam
Subscribe to:
Posts (Atom)