Selamat
siang. Hari Minggu ini adalah kali terakhir bagi saya untuk menikmati libur
semester, dan esok pagi rutinitas itu akan kembali lagi. Saya tidak tau ingin
menulis apa, tetapi hasrat saya begitu kuat untuk bercerita. Kemarin malam,
saya tiba-tiba betah berlama-lama untuk mengunjungi goodreads, entah kenapa
kadangkala komunitas itu lebih menyenangkan dibandingkan membuka media sosial
lainnya. Mungkin karena di dalamnya ditemukan setumpuk buku yang selalu
menciptakan suasana ‘ngiler’. Ups, maaf. Hari ini saya ingin bercerita tentang
goodreads. Kenapa saya ingin menceritakannya? Entahlah, sebagian ingin membujuk
orang-orang yang membaca tulisan ini untuk bergabung di sana. Sebenarnya, saya
ingin bercerita tentang ‘Ijak’ hari ini, namun karena server si ‘Ijak’ sedang
eror, maka saya urungkan. Lain kali, saya akan berbagi informasi lagi.
Apa itu
goodreads? Ah, apabila ditanya secara definisi formal saya tidak tau. Tetapi,
saya dapat menjelaskan secara sederhana. Goodreads adalah suatu situs yang di
dalamnya berisi informasi-informasi seputar buku. Nah, di dalamnya kita tidak
sekedar mendapatkan update tentang buku terbaru di dunia, tetapi di sini juga
sama seperti facebook yaitu adanya pertemanan dan grup. Awal saya bergabung di
goodreads kalau tidak salah saat duduk di bangku SMA. Beberapa teman yang
memang sudah hobi baca sejak SMP sudah menjelajahi situs ini lebih dahulu. Berhubung
saya tidak begitu paham kala itu, maka saat SMA-lah saya aktif di goodreads. Sudah
mulai tertarik untuk bergabung? Ah, saya rasa belum. Karena saya belum
menjelaskan hal menarik yang diberikan dari situs ini. Hal menarik yang
sederhana dari grup ini yaitu ketika memiliki teman yang memiliki kecintaan
yang sama, rasa-rasanya untuk berkomunikasipun juga lebih menyenangkan. Bahkan,
saya pribadi tidak mengenal mereka seorangpun awalnya, namun ketika sudah
berdiskusi tentang buku, tiba-tiba semua menjadi ‘welcome’ dan tidak
mempedulikan apakah kita saling mengenal atau tidak. Melalui pertemanan itu
pulalah, saya dapat mengetahui apa yang sedang mereka baca, atau buku-buku yang
menarik yang seharusnya saya baca. Selain itu, goodreads juga dilengkapi dengan
grup. Bergabung dengan grup ini tergantung dengan passion mau bagaimana. Salah satu grup yang saya ikuti yaitu Goodreads
Indonesia. Menurut saya, senang rasanya karena banyak informasi terbaru seputar
buku, ataupun challenge yang diadakan
setiap bulannya. Nah, bagaimana? Saya melupakan sesuatu, di goodreads yang
berkumpul tidak sekedar para pembaca, namun ada juga penulis yang aktif di
sana. Saya pribadi juga meng-follow
penulis lokal maupun luar, sehingga saya dapat mengetahui update terbaru dari
mereka. Menyenangkan? Tentu saja. Di samping itu, beberapa thread di grup juga menyediakan bagi para pembaca yang hobi menulis
untuk mengasah skillnya. Umumnya kita saling berbagi pengalaman, pengetahuan,
ataupun situs-situs yang dapat meningkatkan pengetahuan menulis. Sudah tertarikkah? Jika sudah, langkah pertama yang dapat dilakukan tentunya harus memiliki akun. Teman-teman dapat mengetik nama website dari goodreads itu terlebih dahulu, atau klik di sini untuk masuk. Setelah itu, akan muncul tampilan seperti di bawah ini.
Tata cara untuk mempunyai akun di situs ini sama dengan media sosial lainnya. Teman-teman bisa sign up terlebih dahulu, atau memilih sign in dengan akun yang telah dimiliki, seperti: facebook, twitter, google, atau amazon (silahkan klik icon di samping kata or sign in using). Setelah masuk ke goodreads, saya lupa bagaimana tampilan pastinya, tetapi teman-teman akan dituntun untuk memilih beberapa buku terlebih dahulu atau genre buku yang diinginkan. Untuk mempermudah memperoleh pertemanan, juga dapat digunakan pencarian melalui akun media sosial lainnya, salah satu yang umum digunakan yaitu facebook. Silahkan dijelajahi di sana, dan selamat mencoba.
Pengalaman saya saat pertama kali memiliki akun ini, adanya panduan tentang cara menggunakannya. Hingga nantinya setelah serangkaian step itu dilewati, kira-kira tampilannya akan semacam gambar di atas. Sepertinya, tulisan ini akan menjadi sangat panjang apabila saya menjelaskan semuanya. Oleh karena itu, sebaiknya saya jelaskan secara umum terlebih dahulu. Apabila nantinya kurang paham, saya dengan senang hati menjelaskannya. Bagi saya, melihat sekumpulan orang dengan kecintaan terhadap buku, hal itu salah satu bentuk kesenangan bagi saya.
Di sana, teman-teman dapat mencari buku yang diinginkan untuk dibaca atau telah pernah dibaca. Silahkan ketik di bagian search paling atas pada bagiah home. Ingat, di goodreads untuk pencarian hanya berlaku untuk judul buku dan nama penulis. Hal ini tidak berlaku jika teman-teman ingin mencari teman seperti yang dilakukan di media sosial lainnya. Misalnya, teman-teman ingin mencari buku dengan penulis 'Prisca Primasari', maka akan tampil seperti gambar di bawah ini.
Teman-teman dapat melihat, bahwa akan muncul buku karya Prisca Primasari. Alternatif lainnya, teman-teman juga dapat hanya mengetikkan judul bukunya saja untuk lebih spesifik. Selanjutnya, silahkan klik buku yang diinginkan, sehingga nantinya akan tampil informasi mengenai buku tersebut seperti gambar di bawah ini.
Selanjutnya,
teman-teman dapat memilih buku tersebut untuk dimasukkan ke dalam rak-bacaan
atau bookshelves. Di sini, adanya kebebasan untuk membuat rak-buku yang
diinginkan, maksudnya kebebasan dalam pengkategorian buku yang ingin dibaca.
Namun, goodreads menyediakan tiga jenis shelf yang tersedia yaitu: want-to-read
(atau dapat dikatakan buku yang ingin dibaca), currently reading (buku
yang sedang dibaca saat ini), dan read (buku yang telah dibaca).
Silahkan teman-teman klik sesuai kondisi yang ada. Kebetulan, buku di atas saya
telah membacanya, sehingga centang yang muncul yaitu shelf read. Pada
bagian bawah tulisan read, teman-teman dapat melihat tanda bintang. Nah,
di sini teman-teman dapat menilai buku yang dibaca. Bebas, Terserah ingin
menilai berapa. Menurut saya, rating yang diberikan oleh pembaca kepada penulis
berguna sebagai tolak ukur pencapaian dari penulis itu sendiri.
Apabila
telah selesai membaca suatu buku, maka nantinya akan muncul current review
atau review singkat kita mengenai buku yang dibaca. Tidak ada aturan yang
mengharuskan kita mengikuti cara-cara mereview yang baik. Bahkan saya
menemukan, kadangkala pembaca menumpahkan bagaimana perasaannya setelah membaca
buku tersebut. Jadi, jangan takut untuk berkomentar.
Selain
itu, di goodreads juga terdapat reading challenge setiap tahun. Caranya,
teman-teman dapat meng-klik pada bagian reading challenge yang terdapat
di sebelah kiri home. Silahkan diatur jumlah buku yang harus dibaca
dalam satu tahun. Tidak ada paksaan harus membaca berapa, karena menurut saya reading
challenge ini salah satu bentuk kepuasan batin bagi saya dan kontrol dalam
membaca. Kira-kira gambarnya seperti dibawah ini.
Alhamdulillah, untuk tahun ini saya dapat membaca buku lebih cepat sesuai target, dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Sejujurnya, saat pertama kali mengikuti reading challenge ini, jumlah buku yang saya targetkan adalah 50 buku. Namun, tidak berhasil. Lalu saya turunkan menjadi 40 buku. Hasilnya tetap sama, sehingga tahun ini saya menurunkannya menjadi 30 buku. Apabila berhasil, mungkin untuk tahun selanjutnya akan saya tingkatkan. Ah, saya bukan apa-apa dibandingkan teman satu komunitas. Bahkan mereka memasang target 100 buku dalam satu tahun. Saya juga menemukan, beberapa dari mereka telah berhasil memenuhi targetnya yaitu 50 buku di bulan ini. Waw, luar biasa. Nah, satu hal lagi teman di goodreads yang saya tahu umumnya mereka membaca buku dengan ketebalan di atas 300 dan berasal dari penulis luar. Apabila melihat mereka update-status di goodreads, bagi saya itu salah satu bentuk penyemangat agar 'jangan-pernah-lupa-baca-jangan-malas-baca. Bayangkan, mereka tetap dapat membaca, padahal sebagian besar yang saya tahu mereka telah bekerja, dan beberapa juga mahasiswa seperti saya. Aturannya, bagaimana cara mereka membagi waktu?
Hampir
separuh dari buku yang saya baca adalah 'the power of pinjam'. Tidak selamanya
kita harus membeli bukan? Apalagi setelah mengenal Ijak, saya justru
mengurungkan niat untuk membeli novel apabila tidak begitu ingin. Saya tidak
tau, melalui tulisan ini teman-teman akan terbantu dalam menggunakan goodreads.
Kalaupun tidak, saya dengan senang hati menampung pertanyaan. Di samping itu,
goodreads juga telah tersedia di playstore, sehingga teman-teman yang
menggunakan android dan sejenisnya dapat mengaksesnya lebih mudah. Menurut
saya, tampilan di android terkesan lebih sederhana dibandingkan tampilan untuk
PC.
Sedikit
informasi, bagi teman-teman yang hobi membaca atau dalam kamus saya 'maniak'
buku, di goodreads juga ada grup di telegram. Awalnya saya tidak punya
telegram, dan terpaksa di download. Tahukah, saya tidak mengira di grup itu
akan sangat-sangat bersahabat. Padahal, saya tidak mengenal satupun dari
mereka. Di sana, kita berdiskusi tentang buku, sharing banyak hal,
sampai-sampai game pun bisa juga di sana. Saya justru bersyukur
tergabung di grup itu, karena banyak hal baru yang saya temui. Jujur, di sana
saya merasa tidak ada apa-apanya. Mereka tau banyak hal, tetapi uniknya mereka
tidak pernah menertawakan jika kita bertanya dengan polosnya. Mereka dengan
senang hati akan menjelaskan. Bahkan untuk pertanyaan tak seharusnya pun akan
dijawab dengan baik. Selain itu, sekarang saya tau dimana tempat mencari ebook
novel lokal maupun luar secara gratis. Ah, sungguh menyenangkan.
Saya
rasa, cukup mengenai goodreads pada tulisan saya kali ini. Mungkin, esok-esok
saya akan menulis tentang hal lainnya. Saya ingat, bahwa dahulunya saya
anti-dengan-membaca. Tetapi, lingkungan mengubah saya, serta kebiasaan. Saya
percaya bahwa membaca dapat mengubah seseorang menjadi lebih baik, memberikan
pemahaman yang lebih indah, serta berpikir secara realistis dengan jalurnya. Ah
ya, jika teman-teman telah memiliki akun goodreads, mari kita berteman,
silahkan kunjungi [Rifani
Magrissa]
Penutup,
saya menemukan sebuah kalimat ini di sebuah grup baca,
Salam
Literasi!
No comments:
Post a Comment